Sabtu, 28 Juli 2018 - 07:30 WIB , Editor: admin
Aceh Tamiang, Tribunterkini - Ratusan mantan karyawan perkebunan kelapa sawit PT. Parasawita yang bergabung dalam DPC Serikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI) Kabupaten Aceh Tamiang melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Aceh Tamiang,
Aksi unjuk rasa tersebut dipicu kekesalan para mantan karyawan PT. Parasawita yang hingga kini masih ada 304 karyawan lagi yang belum dibayar gaji selama tiga bulan setengah oleh pihak perusahaan.
Selain gaji karyawan, PT Parasawita juga dikabar kan belum membayar pesangon terhadap 18 orang karyawan yang telah meninggal dunia, seharusnya pesangon tersebut dibayarkan untuk kebutuhan para anak yatim yang ditinggal oleh almarhum bapak-bapak mereka.
Sejumlah ibu-ibu warga Kampung Tanah Merah Seruway yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut mendoakan jabatan Bupati Aceh Tamiang yang dijabat oleh Mursil saat ini tidak akan bertahan hingga lima tahun.
"Ya Allah dengarkan doa kami, kami minta jabatan Bupati Aceh Tamiang tidak sampai lima tahun," ucap ibu-ibu yang mengaku namanya Juminem sambil mengangkat dua tangan layaknya orang berdoa setelah shalat, yang disaksikan oleh Sekda dan Asisten I Pemkab Aceh Tamiang di ruang kerja Sekda.
Bukan tanpa alasan Juminem mendoakan Mursil agar jabatannya sebagai Bupati Aceh Tamiang tidak bertahan hingga lima tahun. Menurut Juminem yang akrab disapa Jum itu, ketika Mursil belum duduk menjadi bupati pernah berjanji kepada mereka akan membantu persoalan yang sudah lama dialami oleh masyarakat.
"Janji manis pak Mursil, katanya mau memperjuangkan hak anak yatim dan persoalan kami, tapi hari ini Mursil untuk jumpai kami aja tidak berani," sebut Juminem.
Menurut Juminem, waktu masih cari-cari suara sebelum jadi bupati. Mursil juga pernah berjanji akan membantu mereka melunasi gaji dari PT. Parasawita sehingga waktu itu mereka (karyawan) bersedia mengambil 60 persen dari 100 persen gaji yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
"Kalau dia (Mursil-red) gak janji manis, gak mau kami ambil 60 persen yang seharusnya gaji kami dibayar 100 persen," ujarnya seraya menambahkan dia duduk bupati kami yang pilih.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Sekda Aceh Tamiang Razuardi mengatakan akan menyampaikan keluhan itu kepada atasannya yaitu, Bupati.
"Sesuai fungsi saya. Saya akan laporkan keluhan ini ke atasan," ujar Razuardi.
Sementara itu Haji Mursil Bupati kabupaten Aceh Tamiang, saat dikonfirmasi melalui aplikasi Watshapp nya, tidak ada respon dan bungkam, terkesan Bupati Aceh Tamiang semakin menciptakan jurang pemisah dengan masyarakat,
Menanggapi hal terswbut, Ibnu Hajar SH, Kamis (26/07/18) melalui aplikasi Watshapp nya menuliskan kan, "Pak Bupati Mursil itu orang yang amanah, kita semua telah mengenal beliau puluhan tahun lalu ketika beliau sebagai Kepala Kantor BPN Aceh Timur.
Kalau sekarang dituding tidak mau peduli kepada masyarakat korban PHK PT. Parasawita dan di doa kan masa jabatan berakhir ditengah jalan, mungkin beliau sedang sibuk, atau dinas luar kota, masyarakat harap sabar dan tidak perlu melakukan aksi demo, tempuh saja jalur ke disnaker" tulis Ibnu Hajar SH kerua LPAP-RI.(W124)
(nasional/admin)
Sumber : https://tribunterkini.com/