Senin, 14 Agustus 2017 - 07:30 WIB , Editor: admin
Pekanbaru Tribunterkini- Hal yang menarik dari Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Riau peringatan HUT Provinsi Riau ke-60 tahun 2017 kemarin. Dalam pidatonya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengajak seluruh elemen masyarakat yang bermastautin di Riau menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan keseharian. "Sehingga disetiap jengkal di negeri Melayu ini, di kantor-kantor, di sekolah, di pasar dan di manapun, kita hanya mendengar dan transaksi dalam bahasa Melayu. Hal ini diharapkan jadi atmosfir Riau sebagai negeri Melayu menjadi lebih terasa dan berkesan," ungkap Gubri.
Bila perlu, kata Gubri lagi, akan dibuatkan peraturan daerah (Perda) yang akan menjadi dasar bagi siapapun yang bermastautin di Riau, harus menggunakan bahasa Melayu. Bak kata pepatah, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
"Kegiatan ini nantinya dapat pula diisi dengan menyusun kurikulum pendidikan bahasa Melayu sebagai penyempurna kurikulum, muatan lokal tulisan arab Melayu dan sejarah Melayu yang selama ini sudah diterapkan di sekolah-sekolah," ujarnya lagi.
Pada kesempatan itu juga Andi Rachman mengajak segenap anak negeri untuk berpadu dan bersebati, bahu-membahu, tidak membedakan asal usul, pangkat dan jabatan, dalam mengisi pembangunan di provinsi Riau secara berkelanjutan.
"Mari kita bersatu padu, bersepakat dan berbulat tekad, untuk menyelesaikan persoalan. Dan mengurai benang kusut, bekerja keras, berpikir, mengeluarkan ide-ide bernas dan cemerlang dalam bentuk kebijakan dan program pembangunan yang dapat menyentuh langsung kepentingan dan kehidupan masyarakat Riau,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Riau Septina Primawati dalam pidatonya mengatakan perjalanan 16 dasa warsa Negeri Lancang Kuning sudah meninggalkan jejak dan langkah yang tidak boleh terhenti. Karena perjuangan para pendiri provinsi ini harus tetap dilanjutkan.
"Perjuangan itu merupakan mata rantai yang tak putus hingga kini. Kehidupan kita hari ini tidak pernah lepas dari hasil perjuangan para pejuang. Maka kita harus memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para pejuang," sebut Septina.
Pada hari jadi Riau ke-60 ini, menurutnya, semua pihak harus menatap masa depan seraya membayangkan posisi Riau, sejauh mana masyarakat Riau mampu mempertahankan nilai-nilai luhur budaya Melayu.(Ruben/Kutipan Cakaplah)
(nasional/admin)
Sumber : https://tribunterkini.com/