Diduga Pengerjaan Jalan Rabat Beton di Dusun Sandale Desa Suebela Tidak Sesuai Perencanaan, Masyarakat Kecewa

Kamis, 30 Agustus 2018 - 07:30 WIB , Editor: admin

Laporan : Dance henukh Rote Ndao, NTT - Pembangunan jalan rabat beton di Dusun Saendale,Desa Suebela, Kecamatan Rote Tengah, kembali menjadi sorotan masyarakat Pembangunan jalan rabat beton yang di programkan oleh Presiden Republik Indonedia, Joko Widodo melalui Pemerintah Kabupaten sebesar Rp. 161.240.000 juta ini diduga tidak sesuai perncanaan. Tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya, di lokasi pembangunan jalan rabat beton di Dusun Saendale, hari Rabu:29/08/2018 Ia  menilai, pekerjaan jalan rabat beton di Dusun Saendale tersebut terkesan dilakukan secara asal-asalan saja. “Kami melihat pembangunan ini kurang bagus. Kendati volume pekerjaannya kurang panjang, maka sepantas nya kami patut mensikapinya. Dari pantauan kami masyarakat selama ini, pembangunan jalan hanya menghabiskan pasir 8 Red, batu cor sebanyak 7 kubik dan semen ukuran 40 kg sebanyak 60 sak,” ujarnya. Sumber Media ini menandaskan, pembangunan jalan rabat beton yang dilakukan oleh kelompok masyarakat itu mesti di luruskan dulu. Soalnya, pengerjaan jalan rabat beton itu bukan kami masyarakat Dusun Saendale Desa Suebela yang bekerja, Tapi yang bekerja jalan rabat beton ini adalah masyarakat dari Kecamatan Pantai Baru dan masyarakat dari Kecamatan Rote Timur yang bekerja. " Kami masyarakat disini Dusun Saendale menolak bekerja karena dari awal Ketua TPK David Amalo mendatangi kami masyarakat dengan membawa RAB yang di duga palsu Hal ini karena RAB tersebut  belum di tanda tangi ketua TPK David Amalo sendiri," Namun dengan tiba-tiba lagi ketua TPK bicara bisik-bisik di kuping saya" bahwa kalau mau lihat RAB yang Asli maka datang ke rumah agar saya kasih baca, " ungkap sumber tadi menirukan ucapan ketua TPK David Amalo. Masih menurut sumber menjelaskan bahwa kami masyarakat sebenarnya bekerja , namun Ketua TPK David Amalo katakan , kalau untuk material , batu kerikil pasir semen sudah ada , tapi harus masyarakat yang memikul air sendiri , Untuk melakukan campuran dengan menggunakan alat manual, skop saja maka dari kami masyarakat dusun sandale tidak terima pekerjaan jalan rabat beton di dusun kami," katanya dengan kesal. “Lihat saja ketebalan jalan rabat beton itu , ketebalan Jalan Rabat Beton ini hanya dua centimeter apa mungkin jika pekerjaannya seperti ini, akan mampu bertahan lama,  Lihatlah kondisinya  sudah Hancur dan retak-retak Semua, Kami juga menduga anggaran sebesar Rp 161.240.000 juta benar-benar tidak sepenuhnya terserap habis untuk pembangunan jalan rabat beton di dusun kami Saendale. Kami mengatakan seperti ini karena dari material yang masuk jelas bisa dihitung besarannya,” tandasnya. “Kami juga sangat kecewa dengan hasil pekerjaan ini. Kami Masyarakat banyak yang mau mengadu , tapi mengadu nya ke siapa." Semua ini Hanya Tuhan lah yang tau. “Ini jelas harus dievaluasi, mengingat dana yang dialokasikan untuk jalan rabat beton ini adalah dana bantuan dari Pemerintah yang harus direalisasikan dengan benar. Jika dihitung-hitung, taksiran kami, pelaksanaan pekerjaan jalan rabat ini hanya menghabiskan separuh anggaran,” jelasnya. Kepala Desa Suebela di Konfirmasi Tribunterkini ini Rabu 29/8/2018 Via Telepon seluler miliknya berkali-kali tidak di angkat hingga berita ini di turunkan.

(nasional/admin)

Sumber : https://tribunterkini.com/
Url Artikel : https://tribunterkini.com/web/detail/BT428980395095342365/