Rabu, 07 Juni 2017 - 07:30 WIB , Editor: admin
Pekanbaru Tribunterkini- Terhitung 25 Mei 2017 lalu, genap satu tahun saya mendapat amanah sebagai Gubernur Riau, karena saya dilantik secara resmi oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada tanggal 25 Mei 2016. Sebelumnya, lebih kurang satu setengah tahun, saya dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau.
Lalu muncul pertanyaan , apa saja capaian-capaian pembangunan selama satu tahun kepemimpinan saya.
Tentu tidak mungkin saya menjelaskan secara rinci capaian-capaian itu. Tapi dari data yang ada, tren pembangunan di Provinsi Riau alhamdulillah terus menunjukkan hal yang positif.
Justru yang ingin saya sampaikan kali ini, adalah bagaimana upaya saya membangun kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Riau yang sebelumnya sangat rendah.
Sejak masa-masa awal menjabat sebagai Gubernur Riau, hal utama yang saya tekankan adalah soal integritas. Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah pasti karena rendahnya integritas. Ibarat sebuah bangunan, integritas adalah fondasi yang harus kuat.
Kalau kita berkaca kepada sejarah Nabi Besar Muhammad SAW, sejak awal beliau membangun integritas dirinya. Beliau adalah seorang yang jujur, pemberani dan konsisten. Bahkan di masa anak-anak, karena integritasnya yang tinggi, Nabi Muhammad sudah mendapat gelar Al-Amin (orang yang sangat dipercaya).
Karena itu pula, ketika Allah SWT mengangkat beliau menjadi Nabi dan Rasul dengan mengajak umat menyembah Allah SWT, sulit bagi masyarakat untuk tidak mempercayainya. Sekali lagi karena beliau memiliki integritas diri.
Dengan demikian dapat kita tarik benang merah, bahwa siapapun dan apapun profesi kita, apakah sebagai ASN, wiraswasta, pedagang, petani, nelayan dan lainnya, kalau kita ingin berhasil dan sukses, maka integritas menjadi prasyarat utama.
Saat ini kita berada di Bulan Suci Ramadhan, dimana umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Sesuai dengan makna puasa yang berarti menahan, kita sebenarnya sedang membangun integritas diri kita.
Hanya orang yang berintegritas yang mampu menahan dan mengendalikan hawa nafsunya.
Lalu, bagaimana membangun integritas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau? Sebagai Gubernur, sejak awal saya mencoba membangun komunikasi dengan beberapa instansi untuk bekerjasama.
Misalnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sejauh ini kita yakini sebagai lembaga yang memiliki integritas yang cukup baik.
Banyak persoalan rumit yang berhasil kita selesaikan dengan pendampingan dari KPK. Seperti penyelesaian hutang Stadion Utama, pembangunan Jembatan Siak IV yang sempat tertunda dan lain-lain. Dari sekian banyak kesepakatan dengan KPK, Pemprov Riau alhamdulillah sudah berhasil melaksanakannya hingga 75 persen. Sisanya hanya terkait masalah aturan saja.
Karena ketegasan kita menegakkan integritas ini, alhamdulillah Pemprov Riau sudah 4 kali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemprov Riau juga sudah mendapat predikat "B" untuk akuntabilitas kinerja setelah bertahun-tahun hanya mendapat predikat "CC".
Kini bagi Pemprov Riau, integritas tidak hanya menjadi sikap, tapi juga branding yang harus ditegakkan dan dilaksanakan dengan baik agar Riau semakin maju dan sejahtera.(Ruben/sumber FB Gubri).
(nasional/admin)
Sumber : https://tribunterkini.com/