Senin, 14 Juli 2014 - 07:30 WIB , Editor: admin
Pekanbaru Tribunterkini-Dalam memberikan kenyamanan dan keselamatannya penumpang, khususnya pada angkutan umum armada lebaran jalur darat. Supir dan kernek bus, diwajib menjalani tes urine sebelum berangkat dari terminal.
Selain itu, seyogyanya kendaraan angkutan lebaran, harus dilakukan uji kelaiakan keseluruh armada. Hal ini dilakukan, supaya memastikan kendaraan layak jalan saat digunakan ketika mudik oleh pengendara.
Harapan itu, seperti disampaikan Ronie Amril anggota DPRD Kota Pekanbaru, Senin (14/7), diminta tanggapannya terkait menyambut akan kesiapanya angkutan umum lebaran tahun ini. Anggota Komisi IV ini memiinta Pemko tanggap.
“Pemko, melalui instansi terkait ini hendaknya segera melakukan uji kelayakan pada seluruh angkutan armada lebaran. Dilakukan hal ini, guna memastikan bagi kendaraan laiak jalan untuk mudik. Bertujuan keselamatan lalulintas,“ ujarnya.
Uji kelaiakan bagi seluruh armada angkutan lebaran dilakukan, kata Ronie harus jadi perhatian serius disemua pihak, yakni pemerintah (Dishubkominfo, red), dan pemilik armada (PO,red), serta Organda. Ini tanggungjawab dari mereka.
“Karena armada mudik ini banyak yang standby di Kota Pekanbaru, maka DPRD Pekanbaru merasa punya tanggungjawab meciptakan suasana mudik yang aman, serta nyaman tanpa kendala apapun itu bagi masyarakat,“ terang Ronie.
Politisi Golkar inipun menegaskan aturan itu berdasar surat edaran Dirjen Perhubungan Angkutan Darat. Dimana, diminta
Pemerintah Daerah (Pemda) agar melakukan kelaiakan angkutan mudik memenuhi persyaratan.
Senada Ronie ini, anggota DPRD Pekanbaru lainya, yakni Sabarudi menyebut, uji kelaikan kendaraan angkutan lebaran ini memang dan dinyatakan laik beroperasi. Maka ungkap anggota Komisi IV DPRD ini, kendaraan diberikan stiker.
Tapi yang utama itu sebut Politisi PKS ini, tidak cukup hanya akan kelaikan kendaraan, namun harus menge-tes urine para pengemudi dan keneknya. “Langkah tersebut diambil, memastikan si supir serta kenek bebas Narkoba,“ ujarnya.
Karena katanya, kalau pembawa kendaraan (kru armada, red) ada di bawah tekanan pengaruh obat-obat terlarang maka akan sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang. Maka diingatkan lagi ini dilakukan secara kontinue. (Dri)
(nasional/admin)
Sumber : https://tribunterkini.com/