Minggu, 05 Juli 2020 - 22:21 WIB , Editor: ruben
Kendal | Tribunterkini- Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda yang berdiri sejak tahun 1983 oleh KH Ahmad Soleh dan perna berjaya diera tahun 1999 ini mulai beraktivitas lagi diteruskan pewarisnya Gus Mabrur alias Gus Bro, dalam meresmikan pembukaan Madrasah Diniyah Awaliyah berlangsung simbolis di Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring Jawa Tengah, Minggu Sore, (05/07/2020)
Nampak hadir Kades, Siti Asmawati, Kepala MDA, Nurul Huda, Gus Bro, Ketua pengurus, Ahmad Khaerudin, Tokoh Masyarakat, para Kyai, KH, Zaenuri Rosyid, Abdul Basir, Zaenuri Ahmad Said, serta jajaran perangkat Desa serta diikuti Dewan Asatidz, dan Wali murid siswa tak ketinggalan Siswa - siswi baru.
Dalam sambutannya Kepala Desa Botomulyo, Siti Asmawati, selamat atas di buka pembukaan MDA Nurul Huda semoga membawa berkah, kita semua golongan yang dapat safaat Nabi Muhammad SAW sampai Yaumil Kiamat, dan semoga dewan Asatidz mampu memotivasi dan menciptakan peserta siswa-siswi yang cerdas ,bisa bermanfaat dan semoga mengajar secara maksimal sehingga menciptakan prestasi yang membanggakan selamat berjuang Bapak /Ibu guru," Kami Pemdes khususnya Botomulyo juga mengapresiasi dan mensport", ujarnya.
Selaku Ketua pengurus MDA Nurul Huda Ahmad Khaerudin, dalam kesempatan terpisah, menjelaskan karena ponpes ini pernah vakum, kemudian para alumni yang merasa memiliki disamping itu udah ada aset gedung, terus ahkirnya muswaroh sama pewaris, tokoh masyarakat secara mufakat, sejak 17 Ramadhon 2020, untuk mengaktifkan lagi, yang jelas MDA ini bisa bersenegi seperti yang diinginkan pendiriannya, sesuai pelajaran yang di ajarkan Almarhum, KH Ahmad Soleh, ajaran Nadatul Ulama pendidikan Salafiyah", jelasnya.
Sementara Ahmad juga menyampaikan sementara ada 30 Siswa - siswi terbagi dua kelas tiap ruangan diisi 20 murid santri dan ada 18 pengajar, 14 pria dan 4 perempuan, sementara pembelajaran fokus ajaran Agama tetapi penerapan metode diperbarui agar anak - anak biar cepat paham ,selain kurikulum kita juga kedepannya kasih pembelajaran sejarah Islam lewat aplikasi, terangnya.
Agenda acara berlanjut dengan Pemotongan pita pelepasan Balon ke udara dan pemotongan tumpeng ,
Kemudian ditutup dengan doa oleh KH Zaenuri Rosyid," pungkasnya. (Pwt).
(Kecamatan Cepiring Jawa Tengah/ruben)
Sumber : https://tribunterkini.com/