Jumat, 23 Agustus 2019 - 22:34 WIB , Editor: ruben
Pekanbaru | Tribunterkini- Keberadaan Lanud Roesmin Nurjadin dengan Alutsista pesawat tempur, khusus Hawk 100/200, kesiapan operasionalnya perlu diproritaskan, ini merupakan sebuah hal yang utama, disinilah para teknisi memiliki peran yang penting untuk selalu dapat memelihara dan menjaga kesiapan operasional pesawat.
Demikian apa yang dikatakan oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Komandan Wing 6 Lanud RSN, Kolonel Pnb Muhamad Arwani pada upacara pembukaan Pendidikan Kualifikasi Khusus Juru Montir Udara (JMU) Hawk 100/200 di Hanggar Skatek 045 Lanud RSN, Jumat (23/8/19).
"Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kehandalan serta profesionalitas para teknisi tentu diperlukan adanya tambahan wawasan serta ilmu pengetahuan, dan salah satunya menggelar pendidikan kualifikasi khusus juru montir udara atau JMU", kata Danlanud RSN.
Kemudian Marsma TNI Ronny Moningka mengatakan, pendidikan kualifikasi khusus JMU yang dilaksanakan saat ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memberi bekal ilmu dalam meningkatkan kemampuan dan kualifikasi personel, dalam hal ini para teknisi pesawat Hawk 100/200, guna meningkatkan pengetahuan serta profesionalitas prajurit.
"Saya berharap dengan pendidikan JMU ini akan dapat menambah semangat dan etos kerja yang tinggi dalam menghadapi tugas-tugas kedepan, sehingga mampu mengatasi hambatan dan gangguan yang terjadi di lapangan agar kesiapan operasional pesawat Hawk 100/200 tetap terpelihara, terjaga dan bahkan dapat ditingkatkan", ujar Danlanud RSN.
Selanjutnya Danskatek 045 Letkol Tek Triyanto Sandy, S.T., mengatakan, bahwa maksud dari penyusunan naskah ini adalah untuk memberikan gambaran tentang rencana Pendidikan Kualifikasi Khusus JMU Pesawat 100/200 dengan tujuan agar dapat dijadikan referensi bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dan kebijakan selanjutnya.
"Para siswa akan mengikuti pendidikan ini dari bulan Agustus sampai Oktober dan akan diberikan latihan berupa, bina kelas, simulator dan cockpit drill, bina terbang, kunjungan ke Depo 30 dan rencana jam terbang dan sortie", kata Danskatek.
Siswa yang berasal dari prajurit tersebut dalam mengikuti pendidikan adalah 10 orang, 5 orang dari Skadud 12, dan 5 orang dari Skatek 045. (Ruben/Pen).
(Pekanbaru/ruben)
Sumber : https://tribunterkini.com/