Rabu, 23 Oktober 2019 - 18:15 WIB , Editor: ruben
Jakarta | Tribunterkini- Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019 - 2024 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (23/10).
Acara pelantikan ini dimulai dengan pembacaan keputusan-keputusan presiden yang dibacakan oleh Deputi Bidang Adminstrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Cecep Sutiawan, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan daftar nama - nama menteri serta pejabat negara lain yang akan dilantik.
Pelantikan Menteri Negara ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 113/P Tahun 2019. Selain melantik para menteri, Jokowi juga melantik Jaksa Agung SP Burhanudin sesuai dengan Keppres Nomor 114/P Tahun 2019, pengangkatan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo sesuai dengan Keppres Nomor 115/P Tahun 2019, pengangkatan Kepala Staf Presiden sesuai dengan Keppres Nomor 116/P Tahun 2019, juga pengangkatan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sesuai dengan Keppres Nomor 117/P Tahun 2019.
Setelah pembacaan daftar susunan kabinet, dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan yang dipandu langsung oleh Presiden Jokowi. Kemudian Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan ucapan selamat kepada para menteri yang telah terpilih dengan diiringi lagu-lagu wajib Nasional.
Pada sesi terakhir acara pelantikan ini, Presiden dan Wakil Presiden melakukan foto bersama dengan para menteri di Halaman Istana Merdeka, Jakarta. Tidak lama setelahnya, Presiden Jokowi menemui para awak media untuk memberikan beberapa pernyataan.
Jokowi mengatakan ia bersyukur acara pelantikan kali ini telah selesai dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan. Jika lima tahun sebelumnya Jokowi berfokus pada kerja, kerja, kerja, maka kabinet kali ini arahnya untuk menghantarkan Indonesia maju.
Dengan lugas, Jokowi juga mengatakan akan mengejar yang berkaitan dengan defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, membuka lapangan pekerjaan, juga menarik investasi sebanyak-banyaknya.
“Bahwa reformasi demokrasi harus dilakukan secara konkrit, hal-hal yang ruwet, yang ribet disederhanakan. Kemudian tentu saja prioritas utama kita lima tahun ke depan adalah pembangunan SDM sehingga semuanya yang berkaitan dengan itu harus kita garap secara ramai-ramai, dan memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah kompetitif, indeks yang meloncat lebih baik. Dan yang paling terakhir, penggunaan APBN yang fokus, dan terarah", tegas Jokowi. (SNR/10, ART - Humas Kemensetneg).
(Jakarta/ruben)
Sumber : https://tribunterkini.com/