Senin, 30 Juli 2018 - 07:30 WIB , Editor: admin,
Pekanbaru Tribunterkini- Menjelang hari raya Idul Adha, antisipasi perkembangan virus pada hewan kurban terus menjadi perhatian. Hal ini dinilai penting, agar tidak berimbas pada masyarakat.
Kondisi tersebut juga dikarenakan Provinsi Riau termasuk daerah dengan potensi kerawanan cukup tinggi terhadap hal tersebut. Untuk itu, langkah pengecekan akan dilakukan secara maksimal dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Askardia Patrianov mengatakan, hal itu memang menjadi perhatian. Apalagi dalam waktu dekat ini masyarakat akan menyambut hari raya kurban.
"Kita terus melakukan langkah-langkah antisipasi. Pengawasan juga akan dilakukan, begitu juga kepada sapi-sapi yang akan dijual kepada masyarakat untuk pelaksana kurban di Idul Adha mendatang," paparnya.
Langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan melakukan perawatan terbadap sapi yang masuk ke Riau. Untuk itu sinergitas stakeholder terkait, dalam hal ini petugas kesehatan dari kabupaten akan lebih aktif melakukan pengecekan berkala sebelum sapi itu diserahkan kepada panitia kurban.
Sebagai gambaran, sepanjang September 2016 hingga Maret 2017, sebanyak 1.600 ekor sapi ternak masyarakat di Riau mati karena penyakit jembrana. Untuk di harapkan tahun ini angka tersebut dapat menurun dan diminimalisir. (Ruben/MCR).
(nasional/admin)