Jumat, 09 Oktober 2015 - 07:30 WIB , Editor: admin,
Pekanbaru Tribunterkini-Hampir dua bulan proses belajar mengajar di Propinsi Riau tidak berjalan normal, di sebabkan bencana kabut asap yang melanda Riau. Akibatnya para siswa yang ada di Riau banyak yang sudah ketinggalan pelajaran. Bagaimana tanggapan Dinas pendidikan Riau berikut komentar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau kepada tribunterkini diruang kerjanya. Untuk siswa di kota Pekanbaru dalam mengejar ketinggalan pelajaran kita sudah mengambil langkah kebijakan para siswa tetap masuk sekolah dan di berikan tugas mandiri. Para siswa di Pekanbaru menimal masuk 2 kali seminggu masuk pada hari Senin dan Kamis. Pada saat di sekolah para siswa di bekali masker dan kita sudah bagi-bagikan masker untuk para siswa, ujarnya Ia menambahkan, Jadi kita berharap dengan itu ketinggalan pelajaran dapat dikejar, dan para guru diminta membuat ringkasan modul yang berisi materi-materi yang esensial saja. Hari Senin para siswa mengerjakan tugas mandiri dan pada hari Kamis tugas mandiri di kumpulkan siswa dan guru mengevaluasi. “Dari modul yang ada di berikan arahan kepada para siswa”, tambah Kaharuddin. Dijelaskannya, kebijakan Ini dilaksanakan sementara sampai bencana kabut asap hilang, setelah cuaca baik sekolah berjalan dengan normal di setiap sekolah di minta memberikan jam tambahan belajar selama 2 jam. Sehingga pada akhir semester sudah dapat dikejar ketinggalan pelajaran. Kita sudah mengadakan FGD dengan MKKS, MGMP, KKG se kota Pekanbaru. Solusi itu sudah di hitung dengan menambah 2 jam pelajaran dapat di kejar ketinggalan pelajaran siswa setelah cuaca membaik, jelasnya. Selain membuat modul waktu ujian tengah semester kita undur, ujiannya tidak serentak kita serahkan kepada masing-masing sekolah tentang kebijakannya. Sesuai dengan pencapaian materi pelajaran dari masing-masing sekolah. Untuk ujian semesternya kita undur satu minggu. Dari tanggal 12 menjadi tanggal 17 untuk sekolah umum dan tanggal 14 untuk sekolah kejuruan. Dikatakannya, untuk Kabupaten Kota di Riau kita sudah mengadakan pertemuan, kita minta agar Kabupaten Kota menerapkan kebijakan yang sama. Dengan menambah jam pelajaran perhari dan meniadakan sementara jam pelajaran yang tidak esnsial seperti pelajaran olah raga, ektrakulikuler dan muatan lokal. “Dapat di gunakan untuk mengejar pelajaran yang sudah ketinggalan”, tutup Kaharuddin Sekretaris Disdikbud Riau (Albert).
(nasional/admin)