Selasa, 02 Oktober 2018 - 07:30 WIB , Editor: admin,
laporan: Wira
Langsa – Kondisi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Kota Langsa dalam beberapa dekade terakhir kian memprihatinkan.
Pemerintah Kota (Pemko) Langsa dinilai tidak ambil peduli atas upaya menciptakan kesejahteraan rakyat. Terkesan Pemko Langsa jalan sendiri dan rakyat jalan sendiri. Artinya, keberadaan Pemko Langsa saat ini sama sekali tidak membawa manfaat bagi perkembangan ekonomi rakyat.
Hal ini terungkap ketika puluhan kader dan Calon Legislatif (Caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Langsa, Selasa (2/10), menggelar konsolidasi internal di sebuah tempat dalam wilayah Kota Langsa.
Ketua DPC PDI P Kota Langsa Syahrial Salim pada kesempatan tersebut mengatakan, angka kemiskinan dan pengangguran terus meningkat di Kota Langsa. Perputaran uang ditengah masyarakat mengalami stagnasi yang ditandai dengan rendahnya daya beli masyaraka“Aliran
“Aliran putaran uang ditengah masyarakat sangat rendah. Justeru putaran ekonomi hanya terpusat pada kelompok tertentu saja yang dekat dengan kekuasaan” kata pria yang akrab disapa James Bond ini.
Efeknya, lanjut Syahrial, tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Langsa kian memprihatinkan ditambah dengan angka kemiskinan dan pengangguran yang tak terbendung setiap tahunnya. Seharusnya, Pemko Langsa menciptakan upaya bagaimana mengatasi persolan tersebut, dan tidak hanya menghabiskan anggaran untuk kepentingan pembuatan taman dan keindahan kota saja."
Jika tidak tahu bagaimana cara nya untuk mensejahterakan rakyat, Pemko Langsa seharusnya jangan malu untuk bertanya atau berdiskusi dengan Partai Politik lain terutama Partai Politik berbasis Nasional, biar terbuka sedikit wawasannya. Apalagi berdasarkan amanah MoU Helnsinky, yang terpenting untuk Aceh saat ini adalah bagaimana mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat."
“Buat taman itu kan yang untung hanya kontraktor dan kroninya Pemerintah saja. Memangnya rakyat mau “makan” taman terus” katanya.
Melalui Konsolidasi internal Partai, Syahrial Salim mengingatkan kader dan para Caleg nya jika nanti terpilih sebagai anggota legislatif, harus bisa bergotong-royong bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendongkrak dan meningkatkan ekonomi bagi rakyat agar angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Langsa bisa di tekan. Persoalannya, maukah kita melakukannya? Saya rasa sedikit sekali Pemimpin di Kota Langsa ini yang mau bekerja ikhlas dan cerdas. Pekerjaan pembangunan taman itu secara finansial banyak untungnya, terutama bagi rekanan tertentu yang dekat dengan kekuasaan. Tapi apakah itu yang di katakan kerja ikhlas?. Lebih prioritas mana antara kesejahteraan rakyat dengan keindahan taman”, tanya Syahrial.
Menurutnya, pada tahun anggaran 2018 seharusnya Pemko Langsa lebih menitik beratkan anggaran pada sektor pemberdayaan bagi ekonomi masyarakat . Selama ini masyarakat terkesan berjalan sendiri dengan kegiatan home industri yang kondisinya “hidup segan mati tak mau”.
Disinilah pentingnya peran pemerintah dalam upaya menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Langsa. jika rakyat dibiarkan berjalan sendiri, apa gunanya ada Pemerintah.
Dikatakan Syahrial Salim, "sedikitnya ada empat identitas kehidupan sosial masyarakat di kota Langsa yaitu, pedagang kecil, home industri, lahan pertanian, peternakan (Petani tambak). Keempat bidang ini jika tidak mendapatkan prioritas pemberdayaan oleh Pemko Langsa maka kondisi ekonomi masyarakat bagaikan “hidup segan mati tak mau”.
Karenanya sejumlah anggaran daerah kedepan hendaknya dapat digunakan untuk kepentingan memberdayakan empat sektor tersebut, dan jangan semuanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, "sebut James Bond.
Sementara itu, dalam acara Konsolidasi internal PDI P Kota Langsa, selain dihadiri para Caleg DPRK dan DPRA, turut juga hadir Caleg DPR RI Nomor Urut 3 dari Partai tersebut yaitu Guntarayadi SP.
Pada kesempatan itu, Guntarayadi yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPRK Bener Meriah, mengatakan jika dirinya terpilih menjadi anggota DPR RI maka yang bersangkutan akan memberikan perhatian khusus untuk Kota Langsa.
Guntarayadi merencanakan akan melakukan pemberdayaan kelompok tani dengan data kelompok tani yang akan di inventarisir lebih lanjut. Meski demikian, ini juga akan disesuaikan dengan kebutuhan Kota Langsa yang bergerak di bidang apa.
“Jika Kota Langsa dicanangkan sebagai Kota Jasa atau Industri, maka kita akan mendorong hal itu agar benar-benar terwujud dan berjalan dengan baik demi kepentingan pembangunan ekonomi rakyat Kota Langsa itu sendiri,” ujarnya
(nasional/admin)