Sabtu, 17 Desember 2016 - 07:30 WIB , Editor: admin,
Pekanbaru Tribunterkini-Bappeda Riau taja forum diskusi menuju Riau Pusat Perekonomian Tahun 2025 bertempat di Aula Bappeda. Tampak hadir hadir Gubernur Riau H.Arsyadjuliandi Rahman yang diwakili Sekda Ahmad Hijazi, Pimpinan DPRD Riau yang mewakili, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Ismet.Narasuber Drs.Andrinov Achir Chaniago (Mantan Menteri Bappenas), Ronald Chandra,S.Kom.M.Kom (Staf Khusus Kemendagri), Ir.Ahmad Rifai.M.Si (Dosen Universitas Riau), Pimpinan Perguruan Tinggi/Akademika, Asosiasi Propesi, Kapinda, Kapindo, Iwapi, IMI, Tokoh-tokoh masyarakat, Kepala SKPD atau mewakili, Kepala Bappeda Kabupaten Kota yang hadir.
Sekda Riau Ahmad Hijazi menyampaikan dengan diadakan Forum Diskusi Menuju Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian tahun 2025, menghadapi dinamika dan perkembangan pembangunan global dewasa ini, Pemerintah Riau dalam Misi Riau 2025, berusaha mengkedepankan kebijaksanaan Perencanaan Pembangunan. Yang dapat mewujudkan Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang Agamis dan Sejahterah tahun 2025.
Dengan didukung oleh Pemerintahan yang bersih semua masyarakat diharapkan bersatu untuk memajukan Provinsi Riau sebagai, sesuai harapan dalam Misi Riau tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka, jika Provinsi Riau berkeinginan untuk bisa sebagai tuan rumah dinegeri sendiri, dari dini kita harus persiapkan Kemampuan Internal disegala bidang termasuk kemampuan Sumber Daya Manusia, langkah-langkah strategis dalam menyusun dan mengrekomdasikan kebijakan Perencanaan Jangka Panjang dan Jangka Menengah, sehingga sebagai pertanyaan adalah “Mampukah Kita Provinsi Riau Melakukan hal tersebut?”.
Selanjutnya tujuan daripada dilaksanakan Forum Diskusi ini tentunya kita sadari dan mudah di niat kita bersama untuk bisa memikirkan dan merumuskan beberapa hal-hal travikik tentang langkah-langkah mempersiapkan Riau sebagai Provinsi yang siap sebagai Pusat Perekonomian.
Momentum tahun ini Pemerintah Provinsi Riau melalui Bappeda melakukan Review dan Revisi Rencana Pembangunan jangka panjang daerah yang juga diikuti dengan review dan revisi rencana pembangunan jangkah menengah daerah. Buktinya Forum malam ini segaja kita mengundang Andrinov Achir Chaniago beliau adalah mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas).
Serta dua narasumberlainnya, yakni staf Khusus Dalam Negeri Ronald Chandra, Ahmad Rifai juga ikut sebagai Tenaga Ahli dalam Review dan Revisi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan RKPD(Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Provinsi Riau. Kita berharap tentu saja malam ini kita bisa curah pendapat dan mendiskusikan hal-hal tentu saja yang sangat bermakna bagi perkembangan Riau kedepan.
Terkait dengan Revisi RPJMD tentu saja yang sudah disusun ada beberapa rekomendasi yang perlu kami informasikan malam ini terkait bagaimana pembangunan yang lebih komprehemsif. Mendukung kebesaran pokok pembangunan, perlunya tingkatan pemahaman, komitmen pemerintah daerah dalam RPJB. Perlunya arah pembangunan Kemaritiman dan energi diakomodir dalam rumusan arah kebijakan pembangunan.
Kita tau dalam hal ini untuk terkait kita melakukan penyempurnaan perencanaan, dengan melakukan beberapa tahapan-tahapan penyesuain dan hasil pengendalian dan Evaluasi serta mengakomodir perkembangan terkini maka Pemerintah Provinsi Riau telah menyusun rancangan perubahan atas Peraturan Daerah nomor 09 tahun 2009 tentang RPJPD, Tahun 2005 tahun 2005 dengan usulan visi terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam masyarakat yang Agamis, Sejahterah dikawasan Selat Malaka tahun 2025.
Tentunya dilihat dari perubahan RPJMD tersebut kita mewujudkan Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian masih sebagai sasaran yang akan kita lakukan sama-sama kedepan, hari ini dan malam ini kita lakukan agar mendapatkan beberapa masukan untuk melengkapi bahan-bahan RPJMD sebelum disahkan melalui Pansus yang dibentuk oleh DPRD Provinsi Riau.
Selanjutnya perlu kami sampaikan pencapaian pembangunan ekonomi Provinsi Riau serta permasalahan yang dihadapi yang perlu kita cermati bersama yang pertama kondisi Ekonomi Makro Provinsi Riau, pertumbuhan ekonomi Riau tanpa Migas pada tahun 2014 sebesar 5,92 persen dan menurut di tahun 2015 sebesar 2,01 persen, namun pada triwulan ketiga pada tahun 2016 ada kenaikkan 4,2 persen.
Persentase Kemiskinan di Provinsi Riau pada tahun 2014 sebesar 7,99 persen dan ada kenaikkan pada tahun 2015 sebesar 8,82 persen, pada triwulan pertama di tahun 2016 kembali turun diangka 7,98 persen. Angka pengganguran terbuka ada kenaikkan pada tahun 2014 sebesar 6,56 persen dan naik diangka 7,83 persen ditahun 2015, pada tahun 2016 triwulan ketiga turun kembali 7,43 persen tapi penurunannya belum ada angka yang pasti, ucap Ahmad Hijazi. (Liputan Ruben)
(nasional/admin)