Rabu, 16 November 2016 - 07:30 WIB , Editor: admin,
Tapung Tribunterkini-Perseteruan antara Hj Nurleli pemilik lahan dan Datuk Ajo Kinantan terjadi di lahan seluas 50 hektar yang sudah di kapling sebanyak 400 kaplingan.
Lahan milik Hj Nurleli ini sudah puluhan tahun di jadikan kaplingan, dan sudah di beli oleh masyarakat kepada Hj Nurleli. Kaplingan yang menjadi sengketa terletak di jalan Rusa Dusun II Kecamatan Tapung Kabupaten KamparBedasarkan keterangan warga setempat mengatakan pemilik lahan kaplingan tersebut membeli melalui Hj Nurleli puluhan tahun silam. Lalu mereka tinggalkan begitu saja oleh pemiliknya bahkan sudah di tumbuhi semak belukar karna ditinggal bertahun-tahun. Kemungkinan mereka berdomisili di luar daerah, sebagian warga yang membersikan lahan tersebut berdomisili di daerah sekitar sebagian dari lahannya juga sudah di tumbuhi balukar .ungkap warga
Melihat kondisi lahan yang tidak terurus salah seorang tokoh masyarakat dan di duga keturunan rajo atau datuak di Tapung dan akrab di sapa warga Datuak Ajo Kinantan .
Dia menghimbau kepada masyarakat lahan seluas 50 hektar akan di jadikan tanah ulayat masyarakat. Datuak Ajo Kinantan juga mengatakan bagi masyarakat yang mampu dan sanggup untuk mengelola lahan tersebut akan di buatkan surat SKPL di biayai 1 juta /haktarnya untuk di jadikan lahan perkebunan sawit. Lahan tersebut di kelola dangan baik dan dapat di mamfaatkan masyarakat, seperti keterangan Datuak Ajo Kinantan kepada warga,
Tak lama berselang waktu sebagian warga pihak Datuak Ajo Kinantan sudah menanami pohon sawait juga telah memasukan alat berat Exavator untuk membuat parit-patit di lahan kaplingan seluas 50 hektar milik Hj Nurleli.
Tidak terima lahannya sudah di tanami sawit dan juga alat berat untuk membuat parit-parit oleh kelompok Datuak Ajo Kinantan. Sebagian warga kaplingan mengadukan kejadian ini kepada pemiliknya Hj Nurleli .Tidak terima dengan informasi tersebut dengan cepat Hj Nurleli menanggapinya, langsung memberi tahu kepada masyarakat yang memiliki kaplingan supaya masalah ini dapat di selesaikan bersama-sama serta mencari solusi masalah yang sedang terjadi di lokasi.
Puluhan warga pemilik kaplingan sudah berkumpul di rumah Hj Nurleli, sepakat bersama-sama menuju lokasi lahan kaplingan. Setiba di lokasi terlihat hampir semua lahan sudah di tanami sawit oleh pihak Datuak Ajo Kinantan . Lalu mereka mengusir alat berat tersebut keluar dari area dan mencabuti pokok sawit yang sudah di tanam lalu membakar beberapa pondok dilokasi lahan tersebut .
Kasus dan kejadian ini telah di laporkan warga ke Kapolpos Tapung tapi belum di tanggapi.
Untuk itu kasus ini akan di ajukan ke Polres Kampar secepatnya ungkap Hj Nurleli kepada Tribunterkini (Liputan JACK F)
(nasional/admin)