Sabtu, 12 Desember 2015 - 07:30 WIB , Editor: admin,
Pekanbaru Tribunterkini-Keberadaan rumah sakit yang dekat dengan pemukiman warga tentulah akan sangat membantu warga dalam hal berobat atau situasi darurat karena jarak yang dekat. Namun apa jadinya apabila keberadaan rumah sakit malah membuat warga menjadi resah dan khawatir karena limbahnya.Lihatlah Rumah Sakit Sansani, beralamat di jalan Soekarno Hatta Pekanbaru. Rumah sakit ini dianggap warga kurang memperhatikan lingkungannya.Seperti yang dituturkan beberapa orang warga kepada wartawan dan Ketua LSM JIHAT Efialdi Kamis (10/12/2015)
Menurut warga, air limbah rumah sakit itu jatuh ke parit jalan umum yang mana air tersebut kadang berwarna merah seperti darah. Sedangkan paritnya buntu, membuat air tergenang dan apabila hujan lebat maka air limbah itu akan meluap dan memasuki perkarangan rumah warga.
Kata warga sekitar terkadang mencium bau busuk dan anyir, membuat perut mual dan rasanya ingin muntah. Lanjutnya, warga yang terdampak oleh limbah ini adalah warga yang berada di kawasan RT 4 dan RT 10 RW 06 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai. Bau yang ditimbulakan oleh air dari limbah Rumah Sakit ini sudah sangat meresahkan warga sekitar rumah sakit. Hal ini sudah berawal dari tahun 2013 lalu.
Antara pihak rumah sakit dengan warga sudah beberapa kali terjadi cekcok mulut namun hingga kini belum ada jalan solusinya. Pemilik rumah sakit beserta istrinya ± 2 minggu yang lalu pernah mendatangi kediaman RT dengan rasa marah dan suara agak tinggi karena ketua RT dianggap telah melaporkan hal ini ke Kelurahan.
Namun RT menanggapinya dengan tenang kata warga. ”Limbah ini busuk sekali, baunya sampai masuk kedalam rumah”. Ucap warga yang lain. Kami tidak menuduh, apakah warna merah itu berasal dari warna cucian sprei atau darah. Kami tidak tau. Lanjutnya,
Ketika hal ini di konfirmasikan kepada pihak rumah sakit Sansani, M.Islami selaku Direktur rumah sakit.“ Limbah cair kami larinya kedepan dan kebelakang, yang di belakang tanahnya kami naikkan. Jika turun hujan maka akan turun warna hijau atau warna kuning karena tanahnya tanah liat, kata Islami.
Untuk limbah padat ada penampungan sementara dan kami sudah bekerjasama dengan PT. Multazam yang bergerak di bidang pembuangan limbah untuk rumah sakit. Tiap hari akan diambil atau diantar ke PT tersebut.
Untuk memproses limbah kami punya IPAL (InstalasiPembuangan Air Limbah) dari rumah sakit ini sudah di kroscek beberapa kali oleh DinasKesehatan Kota dan Propinsi. Lanjut Islami, duduk ketika di Tanya mengenai limbah belakang yang bau dan ada berwarna merah.
Islami mengatakan akan segera mengkroscek ulang untuk memastikannya. Kurangnya komunikasi yang baik selama ini menjadi Intospeksi bagi kami juga dan kedepannya diharapkan bias duduk bersama antara warga dengan pemilik dan direktur rumah sakit untuk mendapatkan solusi yang terbaik, ”harapIslami (Afsilet/Redaksi).
(nasional/admin)