Politik

Ketua LSM Jiat: Di Duga Penggunaan Besi Pada Pembangunan RKB SMKN 4 Pekanbaru Tidak Sesuai Bestek

Selasa, 18 Oktober 2016 - 07:30 WIB , Editor: admin,

Pekanbaru Tribunterkini- Setelah melakukan investigasi kelapangan ketua LSM Jiat Efialdi menemukan banyak kejanggalan pada pembangunan RKB lanjutan SMKN 4 Pekanbaru . Di lokasi pembangunan RKB SMKN 4 Efialdi menemukan proyek tersebut tidak memiliki plang proyek.Tidak itu saja Efialdi mengatakan bahwa penggunaan besi pada proyek pembangunan RKB di SMKN 4 tersebut di duga tidak sesuai dengan Bestek. Sementara proyek RKB SMKN 4 ini menggunakan dana APBD Riau 2016. Dilapangan Efialdi mengatakan bahwa dia telah bertanya kepada kepala tukang pembangunan RKB SMKN4 mengatakan bahwa besi yang di gunakan untuk kolom menggunakan besi ukuran 14 mili, namun setelah kita ukur ternyata 12 mili. Selain itu besi yang di gunakan untuk tangga di katakan besi 12 mili, setelah kita ukur ternyata 10 mili. Sedangkan untuk kolom praktis dikatakan menggunakan besi 10 mili setelah kita ukur hanya besi 8 mili, ucap Efialdi. Ditempat terpisah Busri PPTK Pembangunan RKB SMKN 4 Pekanbaru ketika di konfirmasi tentang dugaan penggunaan besi yang tidak sesuai Bestek. Busri mengatakan bahwa LSM tersebut tidak mau ketemu, saya mau ketemu dengan LSM tersebut. Saya mau membawa dia yang mengukur besinya kecil dan tidak sesuai, sementara saya sudah melihat faktur nya. “Persoalan ini sudah di tangani Kejari, saya  sudah ketemu dengan intel Kejari, sudah saya perlihatkan faktur pembelian besinya, jelasnya. Dijelaskan Busri pada faktur pembelian tercatat besi ukuran 12 sebanyak 40 batang dengan harga Rp 70 ribu perbatang. Kalau dia nyuri dengan membeli besi ukuran 10, selisih harganya hanya Rp 17 ribu, kalau 40 batang besi itu di kali Rp 17 ribu tidak sampai Rp 1 juta. “Buat apa dia nyuri”, jelasnya. Ditambahkan Busri bahwa saya jadi Pimpro fisik dari tahun 1996, yang namanya besi memang begitu. Seperti itulah ukuran besi, kalau besi ukuran12 kita ukur dengan jangka sorong kita tidak akan ketemu dengan ukuran 12, tapi itu SNI (Standar nasional Indonesia), tuturnya. Kalau menurut saya mungkin alat ukurnya Efialdi dengan alat ukur SNI itu berbeda. Makanya saya mau mengajak Efialdi itu mencari dimana ada toko besi dengan menggunakan alat ukurnya yang menjual besi ukuran 12 mili itu benar-benar 12 mili. “Kabid saya sudah marah dengan dia”, ucapnya. Lanjut Busri, saya bertanya dengan LSM itu apa yang di gunakannya sebagai alat ukur,, sehingga dia mengatakan besi nya tidak segitu, apa alat ukurnya. Sekarang bawa alat ukurnya kemari, kita keliling dimana menurut dia orang yang menjual besi 12 mili sama dengan besi 12 mili menurut alat ukurnya itu.”Biar besok kita beli besi di situ, tapi dia tidak berani”, tegasnya. Ketika ditanya apa konsultan mengetahui hal tersebut, Busri mengatakan konsultan tau lah, karena dia ada di lapangan, dan dia kita bayar. Dan dia bertanggung jawab dengan pelaksanaan ini. Dr H Kamsol Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Prropinsi Riau ketika di konfirmasi via SMS tentang pembangunan SMKN 4 Pekanbaru di duga tidak sesuai Bestek mengatakan, silahkan di konfirmasi ke KPA atau PPTK nya. Kamsol juga mengatakan kalau informasi tersebut benar konsultan pengawasnya bisa di beri peringatan,mungkin juga bisa di ganti kalau fatal. Kamsol juga menambahkan  kalau dalam pelaksanaannya ada yang tidak sesuai ketentuan kontraktornya bisa di Stop atau di suruh ganti.”Nagapain kita susah-susah kalau pekerjaannya tidak beres, ada aturannya seperti tegur, putus kontrak,denda dan Black List, jelas Kadisdikbud Riau. (red 01)

(nasional/admin)

LAINNYA
KOMENTAR
Silahkan Login Untuk Mengisi Komentar