Teknologi

Keterbatasan Anggaran Menjadi Kendala BPBD Riau, Ini Penjelasan Kamaruzzaman

Jumat, 23 Februari 2018 - 07:30 WIB , Editor: admin,

Foto: Kamaruzaman Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Riau Pekanbaru Tribunterkini- Sejak awal Januari 2018, kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau. Mengantisipasi terjadinya kabut asap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2018.Sejak awal Januari 2018, luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 549 hektar, yang tersebar di 9 kabupaten dan kota di Riau. Sedangkan jumlah titik panas (hotspot) yang terpantau oleh BMKG sejak awal tahun ini berjumlah 59 titik. Bagaimana kesiapan BPBD Riau berikut petikan wawancara Kepala BPBD Riau Edwar Sanger melalui Kamaruzzaman Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan. .. Kalau kita betul-betul secara sendiri melakukan di lapangan. Jelas tidak ungkin. Tapi upaya kita sampai dimana bisanya. Jelasnya upaya melakukan pencegahan Karlahut BPBD siap dilapangan, dan melakukakn sosial kontrol apa saja yang dibutuhkan di lapangan, "terang  Kamaruzzaman Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Tambahnya, namanya bencana, kebakaran hutan,  BPBD tetap ke depan di wilayah tersebut. "Dari pengalaman yang sebelumnya, BPBD Provinsi Riau akan terus turun kelapangan. Melihat apa saja kendala-kendala bersama satuan petugas karlahutla dilapangan. Lalu, apa yang bisa dilakukan BPBD, selain mengirimkan personil, BPBD  juga mengupayakan pengiriman bantuan helikopter, "ucapnya. Berdasarkan pengalaman karlahutla di tahun sebelumnya, beliau menilai, hambatan yang terjadi dalam proses pemadaman karlahutla sangat jelas personil yang berjibaku dilapangan harus diperhatikan. Seperti halnya, mengenai kebutuhan logistik  oleh personil dilpangan. Tentu harus mengeluarkan dana yang cukup, ungkapnya. "Nah sekarang begini, di lapangan ada personil TNI, Polri, satgas karlahut, dan kita juga ada personil di lapangan. Mereka ada 40 misalnya, gak mungkin beli nasi 40 bungkus. Kita tuan rumah yang mengundang mereka. Terkadang sampai 2 atau 3 hari, Malahan lebih. Darimana anggarannya. Disinilah berita dari bawah tidak sampai ke atas, "keluhnya. Terakhir, beliau berharap BPBD Kabupaten Kota bersama Satgas Karlahut, dapat mengatasi situasi status siaga Karlahut menjadi kondusif. "Kita meminta kepada pengusaha dan masyarakat dikawasan hutan dan lahan untuk berhenti bakar-membakar. Jelas kita ketahui, dampak dari asap tersebut di tahun sebelumnya menyebabkan kerugian materil dan menjadi perhatian dari negara tetangga. Dan teman-teman dilapangan dapat mengatasi situasi status siaga menjadi kondusif dan aman, "pungkasnya. (Albert)

(nasional/admin)

LAINNYA
KOMENTAR
Silahkan Login Untuk Mengisi Komentar