Pencarian Berita

Pekanbaru Tribunterkini- Adanya keluhan sebahagian masyarakat tentang naiknya NJOP, tentu akan berdampak naiknya tarif PBB. Bagaimana tanggapan Dispenda Pekanbaru berikut komentar Masykur Tarmizi Sekretaris dinas pendapatan Pekanbaru kepada Tribunterkini di ruang kerjanya mengatakan pada tahun 2015 ini kita bukan menaikkan NJOP tapi menyesuaikan dengan kondisi wilayah Pekanbaru yang sekarang jauh berkembang. NJOP yang kita miiliki dibawah tahun 2014 lalu merupakan warisan dari KPP. NJOP yang kita terima dari KPP memang kita akui belum ter Up-grade sesuai perkembangan kota Pekanbaru. “Makanya pada tahun 2015 kita menyesuaikan dengan perkembangan kota Pekanbaru”, ucap Masykur Tarmizi Sekretaris Dispenda Pekanbaru ini menambahkan seperti contoh di daerah jalan Sudirman waktu masih NJOP lama Rp 5 juta permeter namun kondisi sekarang NJOP di wilayah jalan Sudirman mencapai Rp15 juta sampai Rp 20 juta per meter. “Itu yang kita sesuaikan”, terang sekretaris Dispenda. Ditanya apa dasar untuk menetapkan NJOP Masykur Tarmizi menambahkan, untuk menentukan NJOP  kita berpatokan dengan harga pasar, dan harga perkiraan dari aparat setempat seperti Lurah dan Camat, kita ambil rata-ratanya, Itu cara menetapkan NJOP. “Tapi tetap NJOP tersebut 70 persen di bawah harga pasar”, jelasnya. Masykur Tarmizi menambahkan memang bila ada kesalahan zona dalam penetapan kita memberi kesempatan buat wajib pajak mengajukan keberatan atau pembetulan terhadap yang kita tetapkan, dan itu diatur dalam undang-undang, tutup Masykur Tarmizi.(Albert)

(nasional/admin)