Senin, 22 September 2014 - 07:30 WIB , Editor: admin,
Kampar Tribunterkini- Luar biasa kelakuan yang di buat dinas kesehatan Kampar yang berani memanipulasi data pada proyek pengadaan alat kesehatan (Alkes) dan kedokteran senilai Rp 19.708.172.000 Milyar pada tahun 2013 lalu. Dari berbagai informasi yang di himpun bahwa proyek pengadaan Alkes untuk dua puluh satu Kecamatan se Kabupaten Kampar tidak semuanya di salurkan. Menurut sumber bahwa pengadaan di salurkan hanya sebahagian kecil dari total nilai proyek. Pengadaan alat kesehatan yang di danai oleh APBN yang di menangkan oleh rekanan PT Syifa Medical Prima yang beralamat di Bekasi dengan waktu pelaksanaan 150 hari kelender kuat dugaan telah di Mark-up oleh oknum dinas Kesehatan Kampar. Mulai dari pelaksanaan, kuantitas serta harga alat kesehatan telah di gelembungkan dan terkesan tertutup. Hasil penelusuran dan sumber yang layak di percaya di beberapa Puskesmas se Kabupaten Kampar di dapati bahwa tidak semua nya alat kesehatan dan kedokteran yang di salurkan ke Puskesmas di Kecamatan se Kabupaten Kampar. Salah seorang warga Kampar yang di mintai komentarnya sangat menyayangkan seandainya alat kesehatan dan kedokteran tersebut tidak semuanya di salurkan. “Saya berharap agar aparat penegak hukum untuk menindak lanjuti dan mengusut tuntas temuaa dugaan Mark-up pada proyek pengadaan Alkes dan kedokteran”, ujarnya Herlyn Kepala Dinas Kesehatan Kampar yang di coba di konfirmasi seputar dugaan Mark-up proyek pengadaan Alkes dan kedokteran dana APBN tahun 2013 lalu sampai berita di turunkan belum berhasil di konfirmasi. (Tim)
(nasional/admin)