Rabu, 30 Oktober 2019 - 19:35 WIB , Editor: alb,
Sukoharjo-Makam Ki Ageng Balak di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ramai dikunjungi masyarakat,30/10/2019
Sebutan Balakan memiliki arti ma'na sebagai penolak bala, oleh karena itu siapapun orangnya yang menjalani ritual di makam Balakan di percaya mampu mendapatkan bantuan ghaib sebagai penolak bala.
Ki Ageng Balak pada jaman dahulu merupakan salah satu trah keturunan Raja Majapahit, yang bernama asli Raden Sujono “ Kata mbah Sidem ( 70th), perempuan yang telah menjadi juru kunci makam tersebut.
Keberadaan makam Ki Ageng Balak sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tempat ziarah di Gunung Kemukus. Namun yang membedakan jika di Gunung Kemukus terbuka secara gamblang karena terkait dengan salah satu persyaratan ritual yang dijalankan yakni harus berhubungan dengan pasangan tidak resminya.
Sedang para peziarah yang datang ke makam Kyai Balak di Mertan Bendosari ini tidak ada ritual mengharuskan berhubungan terlebih dahulu setelah selesai berziarah seperti halnya Gunung Kemukus.
Makam Ki Ageng Balak sendiri memiliki lima juru kunci yang selalu bergantian menerima para peziarah yang datang berkunjung atau peziarah yang kerap menyambangi makam Ki Ageng Balak berasal dari banyak wilayah, mulai yang terdekat yakni Solo, Sragen, Pacitan, Yogya, Tasik, Garut, Jakarta, hingga luar Pulau Jawa.
Mereka datang dengan beragam tujuan, seperti pengasihan, pelaris dagangan, naik jabatan, sampai untuk melamar pekerjaan "Makam ini mulai di buka sejak 1924. Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari salah satu peziarah yang dari awal sering lelaku di sini, mbah Untung yang usianya lebih dari 100 tahun," pungkasnya-*cipto*
(Sukoharjo/alb)