Rabu, 22 Januari 2020 - 02:32 WIB , Editor: itsar,
Kalteng- Angkutan batu bara yang menggunakan Truck PS kini mulai marak melalui jalan Negara serta melalui jalan tikus yang mengakibatkan infrastruktur jalan yang baru dibagun rusak parah.
Hal tersebut membuat Puluhan warga Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, menahan puluhan unit truck pengangkut batu bara yang melintasi jalur jalan irigasi di wilayah tersebut, pada hari Senin kemarin (21/1/2020) sekitar pukul 17.00 WIB sore.
Alasan penahanan tersebut lantaran warga kesal karena jalan saluran irigasi yang baru saja selesai dibangun oleh dinas PUPR Provinsi Kalimantan Tengah kondisinya mengalami rusak parah akibat dilewati puluhan angkutan batu bara dari desa Muara Awang.
Ketua Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (Ormas) Laskar Nusantara Barito Timur, Bernando Wander menjelaskan, pihaknya melakukan penyetopan aktivitas hauling bukan tanpa alasan.
Dasar penahanan aktivitas karena adanya laporan warga yang merasa keberatan karena jalan saluran irigasi yang baru saja selesai dibangun oleh pemerintah yang menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi Kalteng, mengalami rusak berat. Selain itu jalan tersebut fungsinya untuk masyarakat khususnya para petani di wilayah Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah.
"Perusahaan tambang sebelum melakukan kegiatan operasi produksi seharusnya sudah menyiapkan fasilitas jalan khusus untuk kegiatan pengangkutan batu bara kerena hal tersebut merupakan salah satu kesiapan teknis yang harus dipenuhi oleh perusahaan tambang ketika akan mengajukan izin operasi produksi dan regulasi mengenai jalan khusus sudah telah diatur" Ungkap. Bernando saat beradu argumen dengan aparat kepolisian Polsek Dusun Tengah yang juga hadir di lokasi penyetopan.
Lebih lanjut ia mengatakan "Jalan irigasi itu dibangun untuk memperlancar akses transportasi serta meningkatkan roda perekonomian Warga setempat yang mayoritas merupakan petani sawah" tambahnya.
Selain itu Goto warga Ampah Kota, juga menyesalkan atas tindakan oknum perusahaan yang tidak mentaati aturan yang berlaku, jalan karena sering dilintasi angkutan tambang mengakibatkan rusak berat. Untuk itu, Pihaknya akan terus memblokir jalan sampai ada kejelasan dari pihak perusahaan.
"Kami menolak angkutan truk batu bara keluar masuk begitu saja. Silahkan lewat jalan lain," tegasnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun wartawan Tribunterkini.com di lapangan bahwa penyetopan angkutan batubara yang menggunakan Truck PS juga terjadi di Desa Jaar Kecamatan Dusun Timur tepatnya di depan Kantor BAPPEDA Kabupaten Barito Timur yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat setempat.
Angkutan Batu bara tersebut di katakan diduga milik PT BSS yang beroperasi mulai dari desa jaweten Menuju PT CHON Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalsel. Tutupnya.(Rahmadi Itsar)
(Tamiang Layang/itsar)