Rabu, 25 September 2019 - 10:50 WIB , Editor: alb,
TAMBOLAKA- Akibat ulah Carles Lala Suplayer Proyek pengadaan air bersih desa Wura Homba tahun anggaran 2017 masa jabatan Plt Piro Mete mandek dengan jumlah uang Rp 350 jt dari APBDes.
Menurut mantan Plt Kades Piro Mete sebagai pengguna anggaran tahun 2017 bahwa dana APBDes untuk anggaran pengerjaan tower satu unit, tugu Kran delapan unit dan pengadaan perpipaan telah di serahkan ke suplayer yang biasa di sapa bapak klara atas nama Carles Lalo dua tahap yakni: tahap pertama Rp 110.000.000 dan tahap kedua 100.000.000 sehingga jumlah uang yang telah di terima oleh Carles Lalo 210 jt dari 350 jt dan sampai saat ini pak Carles Lalo tidak di ketahui dana itu ia gunakan kemana, geram Piro Mete Plt Kades .
Masih menurutnya, dana Rp 140.000.000 saya sebagai Plt menggunakan sendiri untuk pembuatan tower serta pembuatan delapan unit tugu kran karena beliau tidak mau mengerjakannya sehingga terpaksa saya harus kerjakan dengan anggaran tersebut, kesal mantan Plt ketika di konfirmasi awak media tribunterkini.com di kediamannya pukul 19.00 tanggal 24 September 2019.
Lanjut mantan Plt Kades Piro Mete didampingi mantan Sekdes Gedion Gheru Dawa yang sekarang beliau sebagai Kaur Kesra Desa Wura Homba bahwa sikap pak Carles Lalo telah membohongi publik khususnya warga Desa Wura Homba yang di rugikan.
“Dengan sikapnya seperti ini, maka kami bersama masyarakat tidak tinggal diam tetap menuntutnya kelembaga yang berwenang karena ia telah berulang kali tidak tepati janji”, geram Piro Mete
Dijelaskannya bahwa pada hari Jumat tanggal 20 September lalu ia (Carles Lalo) berjanji pada hari Selasa nya untuk segera kasih turun bahan. Kenyataannya sampai sekarang bahan tersebut belum juga tiba di Desa Wura Homba.
“Kami benar-benar merasa tertipu berulang kali oleh pak Carles Lalo tandasnya kepada media ketika di temui mereka di kediamannya malam hari pukul 19.00”, tuturnya.
Diakhir perbincangan ini saya sebagai mantan Plt sekarang ini di sorot oleh masyarakat, seolah-olah saya sebagai pengguna anggaran yang menyelewengkan anggaran Rp 210 jt. Padahal anggaran itu saya sudah serahkan ke suplayar atas nama Carles Lalo untuk pengerjaan perpipaan, tugu kran dan tower.
Ia juga menjelaskan bahwa penyerahan uang ke beliau (Carles Lalo) di saksikan oleh Agus Bulla yang sekarang beliau sebagai Kades, Gedio Gheru Dawa mantan Sekdes dan Timotius Tari Londa Ketua Satlak Pamsimas tandas Plt. tutup Piro Mete (Lambertus)
(Sumba Barat daya/alb)