Selasa, 10 Desember 2019 - 17:07 WIB , Editor: ruben,
Kalteng | Tribunterkini- Tim dokter forensik RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah selesai mengautopsi mayat anak SD yang ditemukan tanpa kepala di semak, “Kuat dugaan anak di bawah umur itu adalah korban asusila", kata dokter forensik RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Ricka saat jumpa pers bersama Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan di Palangkaraya.
Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan membenarkan bahwa kuat dugaan bocah malang tersebut adalah korban asusila yang dilakukan oleh tersangka berinisial A (35) yang kini sudah ditangkap.
"Pelaku pembunuh anak di bawah umur dengan cara mengenaskan, sudah di bawa ke Mapolda Kalteng. Untuk nantinya yang bersangkutan akan dimintai keterangan lebih lanjut," ungkapnya.
Kombes Pol Hendra menjelaskan, tersangka tinggal satu daerah dengan korban. Pria yang sudah berkeluarga itu diduga kuat mengalami kelainan seks dan menjadikan bocah laki-laki malang itu sebagai korban pelampiasan nafsunya.
Penyidik akan memeriksa lebih intensif terhadap tersangka, termasuk dugaan kelainan seks yang dialami tersangka
“Pemeriksaan Proses hukum tindak pidananya terus berlanjut", katanya.
Perwira Polri berpangkat melati tiga ini menegaskan, kasus ini tidak ada kaitannya dengan isu yang beredar bahwa 'ngayau' atau pemenggal kepala yang hangat dibicarakan di masyarakat.
"Kejadian ini memang murni tindak kriminal dengan kasus potong kepala, jadi tidak ada hubungannya dengan isu ngayau dan sebagainya," tutupnya.(Rahmadi Itsar).
(Kalteng/ruben)