Senin, 16 September 2019 - 18:14 WIB , Editor: alb,
Solo-Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mendeklarasikan Perkumpulan Garda Aksi Indonesia untuk mengawal kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Deklarasi dilaksanakan di Loji Gandrung, Penumping, Laweyan, Solo, Sabtu (14/9).
Ia mengatakan nantinya kepengurusan Perkumpulan Garda Aksi Indonesia juga akan dibentuk di tingkat daerah Provinsi dan Daerah.
“Saya pada Pilpres 2019 lalu mendirikan Relawan Garda Jokowi untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin. Kini Pilpres sudah selesai Garda Jokowi saya rubah jadi Perkumpulan Garda Aksi Indonesia,” ujar Antasari
Pembentukan Perkumpulan Garda Aksi Indonesia ini sebagai wadah relawan pasca Pilpres untuk tetap bekerja mengawal pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin periode 2019-2024.
Organisasi ini sekaligus buat ajang silaturahim, menurutnya salah satu tugas utama Perkumpulan Garda Aksi Indonesia adalah di pencegahan korupsi.Perkumpulan Garda Aksi Indonesia tersebut lebih kepada gerakan moral. Ia juga memastikan tidak akan ada tindakan penangkapan yang dilakukan oleh Perkumpulan Garda Aksi Indonesia ini.
"Ada tiga isu di korupsi, yaitu koruptor, perbuatan korupsinya, dan perilakunya. Kami turun ke perilakunya, yaitu di pencegahan. Tujuannya agar 3-4 tahun ke depan tidak ada lagi koruptor," katanya.
"Nanti rencananya akan ada kemitraan dengan penegak hokum, dan Perkumpulan Garda Aksi Indonesia tidak menangkap orang. Kami lebih memberikan pemahaman apa perilaku koruptif itu. Apakah terlambat kantor, melanggar janji etik ASN, juga termasuk hal hal yang terindikasi sebagai tindakan koruptif," katanya. ( Didik Junaidi)
(Solo/alb)