Nasional Hukrim

Seorang Ibu Yang Selalu Merindukan Anaknya, Yang Diculik Hampir Satu Tahun Tidak Tau Keberadaannya

Selasa, 17 Desember 2019 - 21:25 WIB , Editor: ruben,

Kalteng | Tribunterkini- Riananda Tiodara seorang ibu yang malang selalu merindukan anaknya, karena sejak 21 Januari 2019 tidak lagi melihat buah hatinya Chesta Felicia Rinanda (4) tahun lebih, pasalnya, buah hatinya dibawa lari oleh Iwan (30) tahun, seorang laki-laki warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Menurut keterangan dari pihak Pengacaranya Bambang Shakti SH, Riananda Tiodora mengakui anak perempuannya tersebut, sudah memiliki akta kelahiran yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palangka Raya, anaknya yang lahir pada 12 Februari 2015 itu adalah anaknya yang sah, dengan tanpa menyebut Iwan sebagai ayahnya", ungkapnya.

Riananda Tiodara merasa sangat sedih berpisah bersama anak kandungnya, karena Iwan membawa lari anaknya dengan cara yang licik dan menipu, pada 15 Januari 2019, Iwan dan bersama keluarganya berkunjung ke rumah Riananda Tiodara dengan tujuan meminjam anaknya, dan akan mengembalikannya pada tanggal 21 Januari 2019.

Tetapi sayangnya, sampai sekarang Riananda Tiodara tidak dapat bertemu lagi dengan anaknya tersebut. Saat itulah Riananda Tiodara melaporkan Iwan ke aparat kepolisian, dan kasusnya saat ini sudah ditangani oleh Sat Reskrim Polresta Palangka Raya, lanjutnya.

Sementara itu, Bambang Sakti SH, selaku Kuasa Hukum Riananda Tiodara, ketika dikonfirmasi bebarapa awak media, membenarkan bahwa dirinya sudah menerima kuasa hukum untuk membela kepentingan Hukum Riananda Tiodara. Dia meminta kepada polisi agar secepatnya melakukan tindakan hukum sebagaimana aturan yang berlaku.

Menurutnya, ada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Iwan, yang mengambil dan membawa lari anak Riananda Tiodara, karena dengan tegas di Undang - Undang No. 1 Tahun 1974 Pasal 43 ayat 1 menyatakan, "Bahwa anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya, dan keluarga ibunya," tutupnya. (Rahmadi Itsar).

(Banjarmasin/ruben)

KOMENTAR
Silahkan Login Untuk Mengisi Komentar