Kamis, 31 Juli 2025 - 13:03 WIB , Editor: ruben,
Kuansing | Tribunterkini– Pemerintah Provinsi Riau bersama Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Penertiban Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Kuantan Tahun 2025. Apel berlangsung di bawah Jembatan Gantung Dusun Tongah, Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Kamis pagi, (31/7/2025) pukul 06.45 WIB.
Apel ini dipimpin langsung oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, S.H.I., M.Ag., dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Provinsi Riau, Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum., Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono, Kajati Riau Akmal Abbas, S.H., M.H., Kepala BIN Daerah Riau Brigjen Pol Bambang Heri S., Wakapolda Riau Brigjen Pol. A. Jossy Kusumo, S.H., M.Han.,serta jajaran Forkopimda Kabupaten Kuansing termasuk Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, Ak., M.M., Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, S.I.K., M.H., dan Dandim 0302 Inhu-Kuansing Letkol Inf. Emick Chandra Nasution, M.P.M.
Dalam amanatnya, Gubernur Riau menekankan bahwa operasi ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi merupakan langkah nyata menuju lingkungan yang bersih dan sehat, terutama dalam menyambut pelaksanaan even budaya Pacu Jalur di Tepian Narosa yang menjadi ikon wisata budaya Riau. Ia menyampaikan bahwa sungai sebagai jalur pacu harus bersih dari kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang ilegal.
"Apel Gelar Pasukan ini menjadi awal dari upaya bersama untuk menyelamatkan ekosistem Sungai Kuantan. Kegiatan PETI telah menyebabkan kerusakan parah terhadap sungai yang menjadi kebanggaan masyarakat Kuansing. Melalui operasi ini, kita ingin memastikan bahwa saat Pacu Jalur digelar, Sungai Kuantan sudah jernih kembali dan bebas dari aktivitas PETI," ujar Gubernur Riau.
Abdul Wahid menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah Polda Riau yang terus konsisten memberantas PETI di wilayah Kuansing. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar upaya ini benar-benar berhasil.
“Kami di Pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung langkah tegas dari Polda Riau. Mari kita bergandeng tangan, saling bahu membahu, dan berkomitmen penuh untuk mewujudkan Kuansing sebagai daerah zero PETI. Ini adalah tanggung jawab moral dan sosial kita untuk menjaga alam,” katanya.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat Kapolda Riau dalam membawa visi lingkungan hidup melalui tagline “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah”. Menurutnya, ajakan untuk menanam pohon dan menjaga lingkungan adalah bagian penting dari warisan budaya dan tanggung jawab generasi kini terhadap masa depan.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan dalam keterangannya menegaskan bahwa Operasi PETI Kuantan 2025 akan berjalan secara intensif dan tidak berhenti pada tindakan seremonial semata. Ia menegaskan bahwa tidak akan ada ruang bagi penambangan ilegal di wilayah Kuansing dan sekitarnya.
"Operasi ini adalah bentuk keseriusan kita. Tidak ada kompromi terhadap aktivitas yang merusak lingkungan dan melawan hukum. Siapa pun yang terlibat, baik pelaku di lapangan, penampung, maupun pihak-pihak yang mencoba membekingi, akan kami tindak tegas," ujar Kapolda Riau.
Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan warga. Menurutnya, Kuansing harus menjadi model penegakan hukum lingkungan di Riau.
Kegiatan apel berlangsung secara tertib dan lancar. Setelah rangkaian apel selesai, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh jajaran Forkopimda, pemasangan plang larangan aktivitas PETI di beberapa titik strategis, dan kegiatan penanaman pohon secara simbolis oleh Gubernur, Kapolda, dan unsur pimpinan lainnya.
Sebagai penutup, rombongan Forkopimda turut menyusuri pinggiran Sungai Kuantan dalam pelepasan jalur tradisional untuk meninjau langsung lokasi arena Pacu Jalur Tepian Narosa. Kegiatan ini menjadi simbol harapan agar Sungai Kuantan kembali menjadi sumber kehidupan, budaya, dan kebanggaan masyarakat Kuansing.
Apel Gelar Pasukan berakhir pada pukul 09.00 WIB. Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan kondusif. Operasi PETI Kuantan 2025 resmi dimulai sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dan aparat dalam menjaga marwah dan kelestarian alam Riau.
(Sumber: Humas Polres Kuatan Singingi) **
(Kuansing/ruben)