Sabtu, 18 Januari 2020 - 20:21 WIB , Editor: alb,
Sumba Barat Daya-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Barat Daya mengapresiasi inisiatif masyarakat Desa Kabali Dana dalam mendirikan sebuah lembaga kursus pembelajaran berbahasa Inggris diluar sekolah.
Dengan demikian, kualitas anak dalam berbahasa Inggris akan berkembang pesat. Seperti disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Sumba Barat Daya, Alfons Yamba Kodi, Sabtu(18/01/2020) .
Alfons menjelaskan bahwa DPRD Sumba Barat Daya mendukung penuh kegiatan EGC yang dijadikan sebagai wadah pembelajaran non formal dilingkungan masyarakat. Menurutnya, program tujuh jembatan emas telah dipenuhi oleh EGC yang ditandai dengan kegiatan belajar berbahasa Inggris.
Dengan demikian, kecerdasan anak bangsa akan terwujud. Menurutnya, sebagai pejabat daerah, pasti akan ada perhatian terhadap kelompok ini. Dirinya mengapresiasi kepedulian tenaga pengajar yang tidak mengharapkan imbalan jasa. Sehingga, apa yang sudah dilakukan oleh pendidik, menurut Alfons, merupakan langkah awal menuju perubahan yang berinovatif dan kreatif, katanya.
Lebih lanjut, Alfons menjelaskan bahwa kursus pembelajaran ini sangat luar biasa dan belum tentu ada di daerah lain. Dirinya pun mendorong orangtua murid dalam mendukung kelompok ini untuk tetap berkembang.
"Memang, sepulang sekolah, anak-anak kita hanya habiskan waktu untuk bermain, tidak ada niat untuk belajar, lewat kelompok kecil ini, aset-aset desa kabali dana akan berkualitas,"tutur Alfons.
Sementara itu salah satu wali siswa EGC Sumba, Marta Tanggu Solo, mendukung penuh inisiatif pimpinan EGC Sumba yang sudah mendirikan ruang belajar non-formal di desanya. Pasalnya, anaknya yang baru menempuh pendidikan di SMP sudah memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris.
Dirinya juga sangat bangga dengan kebijakan yang dilakukan oleh pimpinan EGC Sumba.Menurutnya, sebagai orang tua murid, dirinya tidak pernah dipaksankan untuk membayar iuran sejumlah 5 ribu rupiah perbulan.
Sementara, anaknya sudah belajar bahasa Inggris di EGC Sumba selama 3 tahun. Marta mengharapkan supaya kepedulian terhadap bimbingan belajar pada anak-anak diluar sekolah lebih berkembang lagi demi menciptakan generasi yang berkualitas.
"Banyak perubahan yang saya rasakan dari anak saya, dia sudah bisa berbahasa inggris yang walaupun belum begitu lancar. Dengan bekal ini, saya berniat menyekolahkannya ke bagian pariwisata atau sebagai guru bahasa inggris. Saya juga mengucapkan limpah terimakasih kepada guru-guru EGC yang senantiasa mengajar anak saya tanpa pamrih,"jelas Marta. (Lambertus)
(SBD/alb)