Selasa, 18 Februari 2020 - 16:32 WIB , Editor: ruben,
Pekanbaru | Tribunterkini- Provinsi Riau sebagai provinsi terbesar dibidang perkebunan kelapa sawit dengan luas mencapai 2,4 juta Ha, tentunya harus mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Salah satu sisi peluang yang dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah pemenuhan kebutuhan Alat Mesin
Pertanian yang disingkat dengan ALSINTAN. Banyak jenis ALSINTAN yang
dibutuhkan dalam pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit khusus alat panen buah sawit yaitu Dosos, yaitu alat panen tandan buah kelapa sawit yang berumur dibawah 10 tahun dan Eggrek, yaitu alat panen tandan buah kelapa sawit yang berumur diatas 20 tahun.
Kondisi saat ini untuk pemenuhan kehutuan AL SINTAN Perkebunan Kelapa
Sawit, dilakukan melalui Eksport dari Negara Tiongkok dan Malaysia. Disisi lainnya IKM Pandai Besi yang mencapai 268 yang tersebar dibeberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau telah mampu menghasilkan Dodos dan Eggrek yang dibutuhkan oleh Perkebunan Kelapa Sawit.
Menyadari akan hal tersebut Dinas Perindustrian Provinsi Riau melalui kalaborasi dengan Kementerian Perindustrian. Cq. Direktorat Jenderal
Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen-IKMA) serta Balai Pengembangan Produk
dan Standarisasi Industri Pekanbaru (BPPSI) dan Kantor Layanan Teknis Badan
Standardisasi Nasional Pekanbaru (KLT-BSN Pekanbaru) melakukan pembinaan
secara terpadu agar produk Sentra Industri Kecil Menengah (SIKIM) Pandai Besi
Rumbio Jaya Stell yang berlokasi di Desa Teratak Kecamatan Rumbio Jaya
Kebupaten Kampar dapat memenuhi kebutuhan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. SIKIM Pandai Besi ini terdiri dari 78 IKM Pandai Besi yang menghasilkan
berbagai produk Alat Mesin Pertanian dan Kebutuhan Rumah Tangga.
Pembinaan terpadu dengan kolaborasi stakeholder terkait (BPPSI dan KLT- BSN) diawali dengan melakukan:
1. Pemetaan dan analisis terhadap produk ALSINTAN dan Kemampuan Sumber
Daya Manusia IKM Pandai Besi Se Provinsi Riau dalam menghasilkan produk
industri. Melalui pemetaan tersebut diketahui permasalahan mendasar bahwa
khusus produk SIKIM Pandai Besi Rumbio Jaya Steel belum memenuhi
Standardisasi Nasional Inconasi (SNI) dan ketidaktahuan SDM terhadap produk
ALSINTAN berstandarisasi, terbatasnya prasarana dan sarana produksi serta
pemasaran bersifat lokal dan terbatas.
2. Melalui Pelatihan ALSINTAN Berstandarisasi SNI bagi Para IKM Pandai Besi, khususnya dalam memproduksi ALSINTAN Dodos dan Engrek serta
pentampingan berkelanjutan.
3. Membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Pengelola SIKIM Rumbio Jaya
Steel untuk memenuhi persyaratan mutlak mendapatkan bantuan peralatan dari
Kementerian Perndustrian (Dirjen IKMA) benupa 2 (dua) unit Air Hammer.
4. Mendaftarkan Produk Rumbio Jaya Steel ke Kementerian Hukum dan HAM untuk Haki Merk dan melakukan pengujian dan pengusulan penetapan ALSINTAN
Dodos berstendarisasi SNI ke Badan Standarisasi Nasional. Hasil Pengujian
laboratorium baik bentuk, ukuran ketebalan dan tingkat kekerasan telah memenuhi
persayaratan khusus untuk kekerasan rata - rata yang mencapai 56,51 HRC (Minimal 45 HRC).
5. Melakukan Temu Bisnis antara IKM Pandai Besi Rumbio Jaya Steel dengan
perusahaan Perkebuhan Kelapa Sawit di Provinsi Riau, yaitu PT. Perkebunan V
(PIPN VI, PT. Wilmar Grucp dan PT. Tirta Utama (Astra Group) yang diawali
dengan Nota Kesepakatan Pemerintah Provinsi Rau melalui Dinas Perindustrian
dengan PT. Perkebunan V.
6. Melalukan peninjauan ke lokasi SIKIM oleh PTPN V, PT. Wilmar Group dan PT.
Terta Utama (Astra Groun) dan melalukan uji coba atau test penggunaan
ALSINTAN Perkebunan Kelapa Sawit yang dilaksanakan oleh para pekerja
PTPN.V di Desa Sungai Galuh sebanyak 2 (dua) kali dan PT. Tirta Utama
sebanyak 1 (satu) kali.
7. Gubenur Riau dengan didampingi Bupati Kampar melakukan kunjungan kerja ke
SIKIM Pandai Besi Rumbio Jaya Steel untuk melihat langsung aktivitas produksi
dan melalukan dialng langsung dengan para Pengurus can Anggnta Sentra IKM
Pandai Besi. Dalam dialog tersebut IKM Pandai Besi masih mengharapkan
bantuan untuk kebutuhan sumber daya listrik yang dipasok dari PT. PLN sehingga
dapat menekan biaya produksi ALSINTAN.
Alhamdullah pembinaan terpadu terhadap SIKIM Pandai Besi Rumbio Jaya
Stell dan Tekad serta Semangat Para Pelaku IKM Pandai Besi yang bergabung dalam SIKIM Rumbio Jaya Steel membuahkan hasil dengan ditancatangani Kontra Kerja Pertama yang tertuang dalam Suret Perintah Mulai Kerja oleh PT. Perkebunan V kepada SIKIM Pandai Besi Rumbio Jaya Steel dengan Nilai mencapai Rp. 915 Juta dan dilaksanakan bertepatan dengan pada Upacara Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2020 di Pekanbaru yang dihadiri oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. **(Rls).
(Pekanbaru/ruben)