Rabu, 11 Desember 2019 - 21:43 WIB , Editor: ruben,
Kalteng | Tribunterkini- Menjelang hari besar keagamaan termasuk Hari Natal 2019 sekaligus menyambut Tahun Baru 2020, maka biasanya kelangkaan barang kebutuhan, seperti Gas LPG 3 Kg akan terjadi, termasuk juga lonjakan harga gasnya.
Kondisi ini menurut anggota Komisi C DPRD Palangka Raya Rusdiansyah tentu akan dikeluhkan masyarakat. Terutama mereka yang dari kalangan kelas menengah ke bawah.
“Intinya, pemerintah harus lebih pro aktif dalam pengawasan dan pencegahan", ungkap Uwah panggilan akrab Rusdianyah.
Menurutnya, Pemerintah Kota melalui OPD teknisnya harus melakukan pengawasan melekat terkait pasokan dan harga gas LPG tersebut. Walaupun saat ini pasokan gas subsidi itu masih cukup aman dan terkendali.
“Namun yang perlu diwaspadai adalah menjelang hari besar seperti Hari Natal 2019, maka hendaknya pemerintah bisa pro aktif mengawasi dan mengantisipasi gas LPG ini agar tidak terjadi kelangkaan", pungkasnya.
Disisi lain Uwah meminta kepada semua agen LPG yang ada di Kota Palangka Raya untuk menjual gas elpiji sesui dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga tidak memberatkan masyarakat.
“Jika harga jual LPG tidak bisa dikendalikan, maka akan merugikan masyarakat kecil, apalagi gas subsidi lebih banyak digunakan oleh para pelaku UMKM,” pungkasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta kepada masyarakat yang melihat atau mengetahui adanya kecurangan pangkalan atau eceran dalam penjualan, maka hendaknya langsung melaporkan kepada pihak berwajib.
“Pasokan LPG banyak, tapi kenapa masih kerap dikeluhan masyarakat, terutama terkait kelangkaan gas LPG itu?. Makanya peran instansi teknis dibutuhkan dalam pengawasan dan juga pengendalian harga,” tutupnya. (Rahmadi Itsar).
(Palangka Raya/ruben)