Jumat, 13 September 2019 - 13:10 WIB , Editor: alb,
Palembang-Program pelatihan kegiatan bimbingan teknis dan ketrampilan program rehabilitasi sosial melalui usaha kemandirian dalam bentuk bimbingan Tataboga yang di programkan Kementerian Sosial RI bekerjasama Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan Yayasan Kharisma Palembang.
Pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 4 hingga 10 September 2019 dibuka secara resmi oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial RI, Drs. Waskito Budi Kesuma MSi kurang mencapai sasaran, baik dari sisi jumlah jam belajar, maupun dari kepesertaan yang ikut dilatih.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, M. Fadly (11/09) di ruang kerjanya mengatakan kalau hingga sekarang laporan dari pihak pelaksana kegiatan belum menyampaikan padanya. Namun diakuinya kalau pihaknya tetap melakukan monitor dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Secara rutin tiap hari memang kami tidak memonitor, namun saat hari pembukaan pelatihan (4/09) saya dan kepala dinas turut menghadiri." Kata Fadly
Namun kalau ditanya tentang data peserta secara rinci serta proses berjalannya pelaksanaan pelatihan dan bantuan modal usaha menurutnya, ia belum tahu persis.
"Karena program kegiatan itu langsung dari Kementerian Sosial RI dan kami hanya undangan saja. Semua pendanaan langsung dikirim ke rekening pihak pelaksana program kegiatan dan peserta pelatihan," tambah Fadly
Dikatakannya, kalau ada dugaan pemotongan dana modal usaha mandiri untuk peserta pelatihan itu diluar tanggungjawab pihaknya.
"Namun yang jelas hingga selesai penutupan pelatihan (10/09) kemarin kami belum menerima laporan dan tidak menerima undangan penutupan" kata Fadly($epti)
(Sumsel/alb)