Kamis, 10 Desember 2020 - 12:40 WIB , Editor: alb,
Pekanbaru | Tribunterkini- Infrastruktur jalan sangat di butuhkan masyarakat untuk meningkatkan kemajuan daerah terutama dalam perekonomian masyarakat. Untuk itu Pemerintah Propinsi Riau terus menggesa perbaikan-perbaikan jalan rusak, peningkatan jalan serta pembangunan jalan tembus antar Kabupaten kota yang ada di Riau.
Target pemantapan jalan tersebut tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Riau tahun 2020 hingga 2024 masa kepemimpinan Gubernur Riau Syamsuar.
Kepala Dinas PUPR Riau Taufik OH melalui Kabid Bina Marga Arif Setiawan mengatakan kita mendukung program Gubernur Riau dalam hal infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Namun dengan dana yang ada pembangunan yang kita kerjakan harus menyentuh semua Kabupaten kota di Propinsi Riau.
Untuk tahun ini kita telah membangun beberapa ruas jalan dan jembatan di antaranya pembangunan jembatan Sei Asam di ruas Ujung Batu Rokan batas Sumbar, jembatan ini kita bangun untuk menghubungkan Rohul dengan Propinsi Sumatera Barat.
Selain itu kita juga membangun ruas jalan baru yakni Pekanbaru – Siak serta membangun jembatan Sei Lukud melintasi jalan kearah PT SIR Perawang. Secara fungsional sudah bisa lewat, dan tahun depan kita selesaikan secara bertahap, nantinya kita akan mempersingkat waktu tempuh Pekanbaru-Siak menjadi kurang lebih 1 jam, terangnya.
Sambungnya lagi, untuk mendukung pariwisata di Riau seperti pariwisata bono yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun ini kita telah membangun infrastruktur jalan berupa pengaspalan sepanjang satu kilometer. Tahun depan kita merencanakan secara bertaha[ membangun jalan sepanjang 5 kilometer melalui dana DAK. “Kita ikut mendukung parisiswara Bono di Kabupaten Pelalawan dengan membangun infrastruktur jalan, terangnya”.
Selanjutnya kita juga membangun jalan dan jembatan, untuk ruas jalan kita sudah membangun ruas jalan Lubuk Agung Batu Sasak batas Sumbar di sana ada objek wisata batu tilam. Sedangkan untuk jembatan kita sudah membangun Jembatan Lipai. “Memang itu pariwisata Kabupaten Kampar, tapi kami mendukung potensi pariwisata di sana”.
Ruas jalan Lubuk Agung Batu Sasak-batas Sumbar tersebut kami buat semuanya fungsional, memang ada sebahagian masih jalan tanah. Di ujung jalan tersebut menuju Propinsi Sumbar, sebelumnya sangat susah di lalui, tahun ini sudah dapat di lalui. Tahun depan kita usahakan ruas jalan Lubuk Agung Batu Sasak dapat tembus ke Propinsi Sumatera Barat, kata Kabid
Ada beberapa objek pariwisata yang ada di Riau ini yang kita dukung dengan membangun infrastruktur berupa jalan dan jembatan diantaranya objek pariwisata bono di Pelalawan dan objek wisata batu tilam di Kampar. “Ini dapat menarik wisawawan nantinya untuk mengunjungi objek wisata tersebut”, sebut Arif Setiawan Kabid Bina Marga.
Sambung nya lagi, kita juga telah membuka daerah terisolir seperti pembangunan jalan Tembilahan-Enok sepanjang 3 kilometer. Serta kita juga membuka akses ke jalan menuju Propinsi Jambi dengan membangun ruas jalan Enok batas jambi, sudah kita angsur membangun jalan sampai di Desa Benteng.
Kita sudah mulai membuka akses jalan untuk daerah yang terisolir, namun karena dana yang ada kita harus merata membangun di setiap kabupaten. ” Dengan dana yang tersedia kita harus ada membangun di tiap Kabupaten, juga kita berkeinginan dapat membuka akses ke Propinsi lain yang berdekatan dengan kita ”
Selain itu kata nya lagi, kita juga sudah membangun ruas jalan untuk semua akses eksit jalan tol diantaranya Tol Jambi-Rengat. Sudah kita bangun satu jembatan termasuk beberapa ruas jalan yang mendukung eksit Tol yang rencananya di Selensen. Kita sudah mulai menyiapkan eksis jalan menuju jalan tol tersebut
Selanjutnya termasuk eksit jalan Tol Pekanbaru-Pangkalan, kami sudah menyiapkan perbaikan jalan yang mendukung eksis tol yang di Bangkinang Kampar yaitu ruas Bangkinang-Petapahan.” Memang anggarannya tidak besar namun kita hadir disana, kita mendukung semua program pemerintah pusat terkait eksis tol, juga mendukung pariwisata di Riau serta kita juga sudah membuka isolasi antar daerah”.
Sedangkan untuk membuka ruas jalan antar kabupaten kita sudah membuka ruas jalan Pelalawan- Tembilahan melalui ruas jalan Teluk Meranti-Sebekeh. Kita sudah membuka sekitar 2 kilo meter lebih, kita juga masih ada PR sekitar 3 sampai 4 kilo lagi sampai ke ruas jalan Sebekehnya.
Selain itu kita juga membuka ruas jalan Rohul-Rohil secara bertahap dengan ruas Mahato-Manggala dan Dalu-Dalu-Mahato, Serta kita juga sudah membuka ruas jalan Dumai-Sinaboi (Rohil), tuturnya
Masih menurutnya, kita juga sangat komit membuka daerah terisolasi contohnya dari Bagan siapi-api-Kubu, biasanya masyarakat menempuh waktu 6 sampai 8 jam baru dapat sampai ke ibukota Bagan Siapi-api. Sekarang kami telah membangun jembatan terakhir tinggal PR kita melakukan penimbunan jalan tersebut. Nantinya masyarakat kubu hanya membutuhkan waktu 1 jam dapat sampai ke ibu kota Bagan Siapi-api, jelasnya.
Katanya lagi, kita sudah membentuk UPT sebanyak 6 UPT, mereka hadir juga berperan memelihara semua ruas jalan yang ada di Propinsi Riau. UPT juga berperan, saya mewakili kawan-kawan, mereka juga bekerja dan cukup tanggap, 6 UPT ini tetap bekerja memelihara ruas-ruas jalan yang ada, sebutnya
Ditanya apa kendala yang di alami dalam membangun ruas-ruas jalan yang ada di Riau, Kabid mengatakan kendala paling utama masalah pendanaan yang tersedia. Karena dana yang terbatas masyarakat sering melihat kita tidak bekerja, karena kami harus memeratakan pembangunan di tiap Kabuapaten kota. “Dengan dana yang ada sementara pembangunan yang kita kerjakan harus menyentuh semua Kabupaten kota, seperti tidak terlihat kami membangun”
Kami berharap dapat membuka akses ruas jalan antar Kabupaten yang ada di Riau, serta akses jalan menuju Propinsi Sumatera Barat. Selain itu kita juga berharap dapat membuka akses jalan untuk semua potensi pariwisata yang ada di Riau, serta kita berharap pemantapan jalan di Riau bisa mencapai 80 persen, harap Kabid Bina Marga Riau. (Red)
(Pekanbaru/alb)