Minggu, 11 Mei 2025 - 20:20 WIB , Editor: ruben,
Jakarta | Tribunterkini- Paguyuban Pakar 97 (SEPAPK 97/4) kembali berduka atas meninggalnya alm. Kolonel Pas H. Nursalim Bin Muhammad Soim, sehari-hari bertugas sebagai Sahli Bidang Stratops Koopsud I Halim Perdana Kusuma Jakarta, sebelumnya di bulan April juga meninggal sahabat tercinta alm. Kolonel Sus H.Nurudin. H. Nursalim lahir di Blitar 6 Agustus 1970 dan wafat pada Hari Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 19.40 WIab di RS. Esnawan Antariksa Halim PK Jakarta, dan dimakamkan di TMB TNI AU Jati Sari Cakung Payangan Bekasi, Minggu (11/5/25).
Bertindak sebagai Irup, di persemayaman Kolonel Kal Ribut HR.,S.E., M.M., dan di TMB Kolonel Sus Andi Wijaya, Upacara di di awali dengan laporan Danup, pembacaan riwayat hidup singkat dilanjutkan dengan penghormatan senjata dan tembakan salvo yang merupakan penghormatan sekaligus penghargaan tertinggi untuk prajurit yang telah memberikan pengabdian serta dedikasi yang diberikan kepada negara dan bangsa melalui TNI Angkatan Udara, selanjutkan meletakan karangan bunga diatas makam sebagai simbol terimakasih negara dan TNI terhadap dedikasi tugas almarhum kemudian ditutup dengan doa bersama.
Pada kesempatan itu juga, Ketua Paguyuban Pakar 97 Kolonel Kes Seno Hadi mengatakan, turut kembali berduka atas dipanggilnya kawan dan sahabat yang disayangi menghadap Sang Illahi, sebenarnya kita berharap almarhum bisa berkumpul bersama-sama, namun apa hendak dikata Allah berkehendak lain, kita yang masih hidup nanti juga akan kembali menghadap kepada-Nya.
"Oleh karena itu jadikan kepergian alm Nursalim sebagai iktibar bagi kita semua termasuk keluarganya, kita yang ditinggalkan mari dekatkan diri kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, dan pandai menjaga kesehatan dan selalu jaga silaturrahmi, yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita semuanya", ujarnya.
Seno Hadi menjelaskan, rasa syukur dan bangga, soliditas Paguyuban Pakar 97 tidak diragukan lagi turut berkontribusi membantu dan menolong letting Pakar 97, ini dapat dilihat kiprahnya dilapangan seperti, Kolonel Rosidi, Kolonel Mukafi, Kolonel Satori, Kolonel Dimas, Kolonel Rohim dan lain-lainya sebagainya, yang saling bantu membantu demi kelancaran rangkaian penyelenggaraan jenazah, dimulai dengam memandikan, mengafani menyolatkan, menguburkan dan sampai mengurus tahapan-tahapan upacara pemakaman, ini menandakan letting 97 terus solid dan profesional dalam setiap penugasan, ini dapat dilihat pengusung jenazah yang semangatnya luar biasa.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihak istri, anak dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan ketabahan menerima cobaan ini, dan apabila ada hutang piutang almarhum agar dapat diselesaikan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
"Mari kita mendoakan semoga almarhum ditempatkan disisi Allah SWT dan dimasukan dalam sorga-Nya. Oleh karena itu jadikan kepergian alm Nursalim sebagai iktibar bagi yang ditinggalkan mari dekatkan diri kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, niscata Allah juga akan dekat kepada kita dan tetap jaga silaturrahmi, "Kalau tidak dari sekarang lalu kapan lagi, kalau tidak sekarang lalu kapan lagi", ujar Feri Yunaldi. **
(Jakarta/ruben)