Hot News

Zulfadli Kadis Perkebunan Riau Sebut, Kita Akan Memperjuangkan Hak-hak Petani Pekebun

Rabu, 16 September 2020 - 11:13 WIB , Editor: alb,

Pekanbaru | Tribunterkini- Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli membantah ada pungutan kepada petani sawit. “Dinas perkebunan tidak ada memungut”. Ia menyebut itu BOTL (Biaya operasional tidak langsung), sesuai dengan Peraturan Menteri. Selain itu menurutnya, setelah meminta tanggapan Prof Ponten Naibaho ahli yang membidangi Permen itu melalui vidio confren. Seperti penuturan Zulfadli Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Riau kepada tribunterkini.com. 

Katannya lagi, dalam Vidcon itu Ponten Naibaho menyebut bahwa BOTL bukanlah merupakan pungutan atau potongan. Melainkan seluruh biaya operasional tidak langsung yang di keluarkan pada periode sebelumnya, oleh perusahaan sebelum memproduksi CPO.

Lanjut Kadis, itu untuk biaya cosh of money (bunga, dan biaya bank, serta biaya asuransi keamanan pengiriman uang). Juga untuk penyusutan timbangan CPO atau PK dalam transportasi dan over head kebun plasma, pembinaan pekebun serta kelembagaan pekebun, itu gunanya, kata Kadis Perkebunan Riau menirukan ucapan Ponten Naibaho.

Sambung nya lagi, kita dalam meningkatkan kesejahteraan petani perkebunan ini kami melaksanakan program perkebunan seperti peremajaan karet, peremajaan sawit. Untuk pembiayaan kelapa sawit kita terus menggesa peremajaan sawit melalui program PSR. Bagi petani sawit baik petani mitra maupun swadaya yang mengajukan PSR kita terus menggesa, yang sudah memenuhi syarat kita percepat proses verifikasinya untuk mencairkan dana.

Selain itu menurut Kadisbun Riau, kita juga mengupayakan bagaimana petani ini mendapat harga-harga  komoditi yang baik yang berkeadilan. Kita akan memperjuangkan hak-hak petani sehingga petani merasa diayomi dan di perhatikan oleh pemerintah propinsi Riau.

Masih menurut nya, jika ada konflik antara petani perkebunan dan perusahaan kita harus terlibat dalam menyelesaikan masalah itu. Kita akan melihat kewenangan kita dimana, intinya kita tetap dalam posisi membela hak-hak petani pekebun.

Harapan kita dapat mengangkat perkebunan kita, bagaimana pekebun rakyat dapat kita tingkatkan terus, pembangunan perkebunannya, dalam rangka meningkatkan harkat dan kehidupan mereka. Saya menyakini perkebunan ini cukup memberikan kontribusi ekonomi. “Perkebunan memberikan kontribusi sekitar 60 persen menopang ekonomi di Riau ini”, kata Kadisbun.

Kata nya lagi, dinas perkebunan ini bukanlah bagian dari masalah tapi menyelesaikan masalah yang berkeadilan. Saya sering mengatakan, syukuri yang ada,  Ayo bersama-sama bekerja dengan baik, mudah-mudahan menjadi ibadah.

Kadisbun juga menyebut, kita membuat kebijakan kepaada masayarakat melalui progran PSR itu, apabila membuka kebun, sebelum sawit itu besar cobalah menanam sela seperti jagung atau padi. Sehingga mereka dapat menambah persediiaan pangan di Riau.

Juga kita menghimbau kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit, jangan menutup perusahaan, selama masa pandemi covid 19. Karena banyak juga masyarakat Riau bekerja di pabrik-pabrik kelapa sawit, tapi dengan syarat perusahaan itu menggunakan protokol kesehatan yang ketat, tutup Kadis Perkebunan Riau. (red).

(pekanbaru/alb)

KOMENTAR
Silahkan Login Untuk Mengisi Komentar