Sabtu, 29 Agustus 2020 - 15:50 WIB , Editor: ruben,
Jakarta | Tribunterkini- PT Angkasa Pura II (Persero) termasuk anak usaha di tengah pandemi global Covid-19 pada tahun ini menjalankan strategi bisnis untuk bertahan dan menjaga stabilitas perusahaan.
Strategi tersebut dijalankan melalui pengembangan inovasi perolehan pendapatan usaha (Top Line Innovation), memaksimalkan alat produksi (Asset Maximizing) dan penghematan biaya operasi (Cost Leadership).
Presiden Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan strategi tersebut juga didukung dengan konsep 3R dalam menjalankan bisnis: Reconfigure the structure; Restore the unoptimal business; Replace the unimportant things.
“Melalui 3R yang terimplementasi dengan baik dapat membuat struktur organisasi dan proses operasi lebih sederhana, lalu optimalisasi bisnis dengan melakukan business pivoting atau mencari peluang, dan menghilangkan hal - hal yang tidak penting (focus), maka PT Angkasa Pura II dan anak usaha dapat mempertahankan stabilitas di tengah pandemi ini.”
“Saat ini pendapatan Angkasa Pura II Group berasal dari portofolio bisnis aeronautika dan portofolio bisnis nonaeronautika. Bisnis aeronautika seperti layanan ke penumpang pesawat dan ke maskapai sebagian besar dilakukan oleh induk usaha yaitu PT Angkasa Pura II. Sementara itu, bisnis nonaeronautika sebagian besar dilakukan oleh anak usaha,” jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun anak usaha PT Angkasa Pura II adalah PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Kargo, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Aviasi dan PT Gapura Angkasa.
Muhammad Awaluddin mengatakan melalui inovasi, memaksimalkan alat produksi, dan melakukan penghematan yang juga didukung dengan konsep 3R, kelima anak usaha tersebut di tengah pandemi ini dapat berkontribusi maksimal terhadap pendapatan perseroan.
Berikut pendapatan 5 anak usaha PT Angkasa Pura II pada periode Januari - Juli 2020:
- PT Angkasa Pura Solusi (APS): PT Angkasa Pura Solusi membukukan pendapatan Rp 494,07 miliar dengan bidang usaha antara lain penyediaan fasilitas di bandara, perparkiran, sumber daya manusia, dan ritel.
- PT Angkasa Pura Kargo (APK): PT Angkasa Pura Kargo berhasil meraih pendapatan Rp 137,116 miliar dengan bidang usaha kargo dan logistik.
“Bisnis usaha dari APK relatif mampu bertahan karena angkutan kargo saat ini tetap berjalan dengan baik. Di sisi lain, APS juga melakukan inovasi yakni dengan menyewakan gudang yang dimiliki ke sejumlah institusi,” jelas Muhammad Awaluddin.
- PT Angkasa Pura Propertindo (APP): PT Angkasa Pura Propertindo membukukan pendapatan Rp 81,45 miliar.
Muhammad Awaluddin mengatakan APP disiapkan untuk mengelola properti di kawasan bandara dan dalam waktu dekat akan membuka hotel bintang 4 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
- PT Angkasa Pura Aviasi (APA): Kemudian PT Angkasa Pura Aviasi (APA) meraih pendapatan Rp 18,104 miliar. Perseroan saat ini tengah menyiapkan langkah - langkah terkait strategic partnership di Bandara Kualanamu.
- PT Gapura Angkasa: PT Gapura Angkasa membukukan pendapatan mencapai Rp 605,995 miliar dengan menyediakan layanan antara lain jasa ground handling.
Muhammad Awaluddin mengatakan total sepanjang Januari - Juli 2020, sebanyak 5 anak usaha meraih pendapatan Rp 1,336 triliun. Pendapatan ini cukup tinggi di tengah pandemi karena memang anak usaha telah melakukan berbagai inovasi, memaksimalkan aset dan penghematan.”
“Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari PT Gapura Angkasa dan PT Angkasa Pura Solusi yang memang sudah berdiri cukup lama. Sementara itu, PT Angkasa Pura Propertindo dan PT Angkasa Pura Kargo baru berdiri sekitar 3 tahun, dan PT Angkasa Pura Aviasi berdiri sekitar 1 tahun lalu,” jelas Muhammad Awaluddin.
(Sumber: VP OF CORPORATE COMMUNICATION).
(Jakarta/ruben)