Selasa, 20 Agustus 2019 - 18:14 WIB , Editor: alb,
Rohil -- Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Rokan Hilir dr. Muhammad Maliki, MKM mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia khsusnya di Kabupaten Rohil.
Apalagi sebut Maliki, saat ini marak isu yang berkembang dan berpotensi memecah belah antar umat beragama serta antar suku satu dengan lainnya.
"Kita ketahui saat ini maraknya isu yang memecah belah antar umat beragama dan dari satu suku dengan suku yg lainnya oleh sebab itu, mari kita bersama untuk merajut ke bhinekaan ini dan mari saling menghargai antar satu agama dengan agama lain nya,"kata Maliki kepada Tribunterkini.com, Selasa (20/8/2019).
Sebagai masyarakat sebutnya, jangan mudah termakan oleh isu yang tidak benar (hoax) yang selalu di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk memecah belah persaudaraan.
"Saya yakin agama apapun akan selalu cinta dengan kedamaian dan tidak menginginkan perpecahan,"paparnya.
Selaku ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Rohil Maliki, mengaku sangat sedih dan prihatin jika tingkat kebersamaan mulai menurun.
Maliki mengatakan, Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau merupakan salah satu daerah yang menjadikan simbol toleransi dan kurukunan umat beragama.
"Yang mana kita ketahui keberangam itu adalah salah satu ke istimewaan indonesia dimata dunia,"jelasnya.
Maliki juga menghimbau semua pihak untuk saling merawat ke bhinekaan dan mengajak semua lapisan untuk memerangi hoax dan saling bergandengan tangan untuk menjaga solidaritas demi ke utuhan NKRI ini.
"Jangan kita biarkan orang yang tidak bertangung jawab untuk mengotori moment kemerdekaan ini dengan perpecahan antar kita anak bangsa,"tegasnya.
Apalagi sebut Maliki, dalam berbagai pemberitaan sebelumnya, ada kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat. Mahasiswa bersama masyarakat turun ke jalan melakukan protes atas insiden yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur. (Rilis)
Pendemo di Manokwari merusak fasilitas umum dan membakar sejumlah kendaraan dan gedung. Massa juga bergerak di Jayapura menuju gedung DPRD Papua.
"Polisi menyebut mobilisasi massa terjadi karena ada berita bohong (hoax) insiden di Surabaya menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dan ini harus kita jadikan pembelajaran, "pungkas Maliki (Rilis)
(Pekanbaru/alb)