Minggu, 08 Desember 2019 - 19:28 WIB , Editor: ruben,
Pekanbaru | Tribunterkini- Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Zainab Pekanbaru melaksanakan memperingati Hari Disabilitas Internasional 2019 dengan tema "Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul".
Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2019 yang lalu, dan baru diselenggarakan hari ini, Minggu (8/12/19) di RSIA Zainab Pekanbaru.
Direktur RSIA Zainab PT. Tabrani Grup, Diana Tabrani mengatakan Selamat Hari Disabilitas Internasional bagi anak-anak disabilitas, menurutnya memiliki anak disabilitas adalah anugrah yang luar biasa.
"Maka dari itu orang tua jangan sia-siakan dan terus bentuk, bimbing serta beri motifasi kepada anak disabilitas agar tetap tumbuh dalam akhlak dan keterampilan," harapnya.
Hari Disabilitas ini digelar untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap persoalan penyandang disabilitas serta memperjuangkan tuntutan dan pemenuhan hak disabilitas.
Diana mengajak orang tua yang memiliki anak disabilitas agar tidak berkecil hati dengan keterbatasan yang dimiliki si anak. Sebab, tidak menutup kemungkinan anak tersebut nantinya bisa berhasil dan berkarya seperti anak normal pada umumnya.
Lebih lanjut, Diana mengatakan bahwa selain dikenal sebagai tempat pelayanan ibu dan anak, RSIA Zainab juga sudah mendirikan selama 7 tahun pelayanan poli dokter rehab medis.
Di sini nantinya ada program supaya anak-anak bisa rehabilitasinya serta perkembangan sesuai dengan usia dan kemampuan sehingga anak bisa mandiri dan mencapai kemampuan yang maksimal.
Hal senada juga dilontarkan Doketer Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Tengku Misdalia menyebutkan tujuan diadakannya peringatan ini untuk memotivasi orang tua dalam membentuk dan melatih anak penyandang disabilitas.
"Sebagai orang tua yang memiliki anak disabilitas tidaklah mudah. Untuk itu orang tua jangan acuh-tak acuh dan harus tetap semangat dalam merawat anak," pesannya.
Dilain sisi, Gubernur Riau dalam hal ini diwakili Kepala Biro Kesra Provinsi Riau, Masrul Kasmi juga ikut memberikan semangat kepada orang tua dan anak penyandang disabilitas yang hadir saat itu. Ia berharap agar kedepannya stigma terhadap penyandang disabilitas sudah tidak ada lagi.
"Mereka juga sama seperti kita yang normal. Mereka juga punya perasaa. Jadi, stop stigma terhadap penyandang disabilitas," jelasnya.
Ia meminta orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas lebih memperhatikan dan memahami karakter serta keperluan yang dibutuhkan anaknya. Menurut dia, perhatian dan dukungan yang khusus dari orang tua merupakan isu penting yang perlu dipahami. **(Rbn/Mcr/Nv).
(Pekanbaru/ruben)