Sabtu, 10 Desember 2022 - 19:35 WIB , Editor: ruben,
Pekanbaru | Tribunterkini- Forum Wartawan Pendidikan (FORWADIK) Riau mengecam rencana akan dibukanya tempat hiburan berbau “Judi” di seberang Pondok Pesantren Babussalam, Jalan HR Subrantas, Panam, Pekanbaru.
FORWADIK Riau meminta instansi terkait khususnya Pemko Pekanbaru mengkaji ulang pemberian ijin pada pihak pengusaha tempat hiburan tersebut.
Hal itu, dikatakan Munazlen Nazir, Ketua FORWADIK Riau yang baru dikukuhkan Kamis (8 Desember 2022), kepada media dalam konfrensi pers di salah satu kafe di Jalan Mangga, Sukajadi, Pekanbaru, Sabtu (10 Desember 2022).
“Memberi ijin tempat hiburan, apalagi ada ‘bau-bau judi’, adalah kesalahan, apalagi di depan sebuah tempat pendidikan, di depan sebuah pesantren terbesar di Pekanbaru, sudah tidak bisa dibenarkan.
Kita meminta pihak terkait untuk mengkaji ulang, jika mereka telah diberi ijin. Jika belum, juga harus diberi sanksi tegas,” ungkap wartawati senior Riau itu.
Dijelaskan mantan pengurus PWI Riau dua periode ini, mereka di FORWADIK Riau banyak menerima masukan masyarakat, tentang adanya rencana pembukaan tempat hiburan di depan Pompes tersebut.
Sebagai wartawan yang memiliki komitmen pada dunia pendidikan, khususnya peningkatan SDM Riau sedari dini dan dari semua aspek, FORWADIK Riau yang di pimpinnya
Mnurut Munazlen Nazir, patut mempertanyakan hal ini kepada pihak pemberi ijin, dan juga Pemko Pekanbaru.
“Kami akan mengirimkan surat mempertanyakan hal ini ke pihak terkait, khususnya pemberi ijin dan Pemko Pekanbaru.
Saya tidak dapat membayangkan, jika hal itu menjadi kenyataan, ada tempat hiburan begitu di depan sebuah Ponpes yang sudah berumur lebih dari 20 tahun di kota ini,” tegas Kak Ilen, panggilan akrab Munazlen Nazir, pada media.
Ditambahkannya, keresahan berbagai pihak ini harusnya menjadi masukan bagi pihak Pemko Pekanbaru agar melakukan kajian sebelum memberi ijin pada apapun, bahkan bagi tempat_tempat hiburan seperti ini.
“Kami hanya akan menyurati, semoga ini bisa mengingatkan Pemko Pekanbaru, bahwa mendulang PAD besar tidak harus membabi buta, pikirkan juga kepentingan-kepentingan berbagai pihak. Jadi pemimpin itu harus berdiri di depan semua pihak bukan hanya segelintir kepentingan saja!”, ujarnya. **
(Pekanbaru/ruben)