Selasa, 21 April 2020 - 22:20 WIB , Editor: ruben,
Pekanbaru | Tribunterkini- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak Wabah Pandemi Virus Corona (Covid-19), Sebanyak 500 paket sembako dibagikan, Selasa (21/04/2020).
"Ini bentuk partisipasi kami terhadap musibah Nasional yang menimpa Indonesia, banyak pihak terdampak Covid-19," ujar Kepala Kajati Riau DR. Mia Amiati, SH, MH saat pembagiannya sembako di Halaman Kantor Kejati Riau, Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru, Selasa (21/4/2020).
Bantuan dihimpun bersama relawan - relawan Covid-19, yang diprakarsai oleh Ikatan Keluarga Persaudaraan Tionghoa Bengkalis (IKPSTB). "Kami menggandeng relawan yang berempati terhadap nasib masyarakat," kata Kajati Riau DR. Mia Amiati, SH, MH.
Kajati Riau DR. Mia Amiati, SH, MH menegaskan, sasaran bantuan adalah masyarakat yang benar - benar terdampak Covid-19. Data penerima bantuan didapat dari pihak kecamatan.
DR. Mia Amiati, SH, MH mengatakan, ada 500 paket sembako yang dibagikan. Tidak berhenti di sini, penyaluran sembako juga akan dilaksanakan bersama stakeholder, BUMN yang dilaksanakan pada hari Rabu (22/4/2020).
Kemudian Kajati Riau DR. Mia Amiati, SH, MH kembali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi semua imbauan pemerintah agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tetap berdiam diri di rumah dan gunakan masker.
"Tetap berdiam diri di rumah. Sampaikan ke keluarga. Biar kami yang laksanakan tugas - tugas pemerintahan. Jangan berkeliaran ke mana - mana yang dapat membawa penyebaran pada anak dan famili kita," imbau Kajati Riau DR. Mia Amiati, SH, MH.
Sementara, warga penerima bantuan berterima kasih kepada Kejati Riau yang sudah peduli kepada masyarakat. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Kejati yang telah peduli. Semoga kebaikan dibalas oleh Allah SWT," kata Sulaiman yang sehari - sehari berjualan cendol untuk menyambung hidup.
Sulaiman mengatakan, sejak Wabah Virus Covid-19, penghasilan sebagai penjual cendol jauh merosot. Apalagi setelah pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru.
"Jumlah penghasilan kami jauh berkurang. Kami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari - hari. Kami berterima kasih diperhatikan saudara kami yang memiliki rezeki," kata Sulaiman. **(MCR).
(Pekanbaru/ruben)