Jumat, 06 September 2019 - 17:13 WIB , Editor: alb,
Tambolaka Kodi- Warga dusun IV desa Wura Homba Kecamatan Kodi semakin mengalami krisis air minum dari tahun ke tahun sehingga warga tidak ada jalan lain selain, melakukan penggalian bak penampung air hujan (PAH) secara swadaya.
Proses penggalian bak kini memakan waktu kurang lebih 12 hari, sejak tanggal 26 Agustus sampai saat ini 6 September 2019 belum kunjung selesai.
Betapa sulitnya warga Kecamatan Kodi untuk memperoleh air bersih karena sumber mata air yang semakin jauh 3 KM dari rumah warga. Desa-desa yang jauh dari sumber air yakni Desa Wura Homba, Homba Rande, Ate Dalo,Tanjung Karoso, Ole Ate, Kawongo Harri dan Desa Onggol.
Keadaan ini memicu perhatian pemerintah baik di tingkat desa mau ke tingkat pemerintahan daerah kabupaten, regional dan pusat agar permasalahan kekurangan air bersih di Kodi teratasi dengan kebijakan pemerintah.
Ketika media menemui warga Dusun IV Desa Wura Homba jam 12.00 tanggal 6 september 2019, pada saat sedang menggali bak di atas bebatuan yang keras. Mereka tak kunjung menyerah dan tetap optimis untuk menyelesaikannya secara bergilir oleh enam orang warga yang saling bergotong royong.
Tanpa alat pemukul batu yang lengkap hanya sebatas dua buah hamar dan dua batang linggis yang mereka gunakan selama satu minggu lima hari berlangsung itu pun belum selesai.
Menurut Yosep Yingo Loghe dan Lukas Loghe Kabani sebagai juru kunci yang di percayakan untuk menggali bak air di atas bebatuan bahwa seberat apapun kerasnya batu tetap kami berusaha menyelesaikannya. Karena kitika kami bekerja main-main tetap kami juga yang kesulitan air minum tutur mereka kepada media.
Semangat warga tersebut adalah tuntutan kebutuhan air minum yang setiap siang dan malam harus di penuhi tutur Martinus Meha Radu sebagai pemilik bak yang sedang di kerjakan. (Deilo)
(Sumba Barat Daya/alb)